Workshop Peran Social Media Bagi Asosiasi Pengolahan Hasil Pertanian dan Asosiasi Sayuran Kabupaten Bandung

ABDIMAS RESIZE 1

BANDUNG TEL-U– Departemen Rekayasa Industri Universitas Telkom dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung mengadakan kerjasama untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat yang melibatkan Asosiasi Pengolahan Hasil Pertanian dan Asosiasi Sayuran Kabupaten Bandung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah workshop Peran Social Media untuk Komunikasi dan Pemasaran. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 November 2013 ini bertempat di gedung Learning Center dan Ruang Pelatihan Departemen Rekayasa Industri Universitas Telkom, menampilkan pembicara Ferdian, ST, MT, Andika Bayu, ST, MT, Ina Yulanti, SH, MKN beserta tim mahasiswa.

Peserta workshop hari pertama merupakan para pelaku UKM dari Asosiasi Pengolahan Hasil Pertanian. Sebanyak 33 peserta hadir dan mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Terbukti pasca pelatihan, banyak peserta yang terus minta dibimbing oleh asisten, mahasiswa grup riset Electronic Commerce Internet Application, untuk mengulang materi yang sudah disampaikan dan mengembangkan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari dilapangan. Bahkan ada yang meminta kursus privat.

Hari kedua pun tak kalah seru. Para petani dan juragan sayuran sebanyak 30 orang menghadiri acara yang dimulai dari pukul 9 sampai dengan 17. Bahkan di hari kedua, acara baru bisa ditutup pukul 17.30 melebihi jadwal semula karena banyaknya pertanyaan para peserta terhadap materi yang disampaikan. Selain mempelajari dan mempraktekkan sosial media untuk komunikasi dan pemasaran dalam bisnis, para peserta juga mendapatkan pengayaan pengetahuan mengenai AD/ART untuk legalitas asosiasi.

Menurut Kepala Seksi Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung, Irma Winarni, ST, MT, sinergi seperti ini harus sering dilakukan agar terjadi transfer knowledge antara praktisi dan akademisi sehingga menciptakan benefit bagi kedua belah pihak. Untuk itu, menurutIbu Irma, sinergi program ini sudah dimasukkan dalamdaftar program kerjanyauntuk tahun 2014. Sejalan dengan Irma, ketua pelaksana kegiatan, Farda Hasun dari Departemen Rekayasa Industri, berharap untuk dapat melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berkesinambungan sehingga dampaknya akan terasa bagi masyarakat. Setelah workshop ini nantinya akan dilaksanakan program pendampingan dan pelatihan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta, yang sudah diidentifikasi dari kuesioner yang disebarkan oleh Dr. Yati Rohayati dan tim.

Ada kata-kata menarik yang diungkapkan salah satu peserta, yaitu Dadang dari Abofarm,

“Kita petani harus mau belajar teknologi. Saya sangat terbantu dengan aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa yang KKN di tempat saya. Teknologi itu harus dipelajari, meskipun sulit. Seperti HP, lama-lama toh kita akan terbiasa,” pungkasnya.– TES TEL-U