Bulan ramadhan merupakan bulan suci bagi para umat muslim di dunia. Hadirnya bulan ramadhan, mewajibkan umat muslim untuk berpuasa dari waktu subuh hingga adzan maghrib berkumandang. Namun, tahukan Telutizen bahwa ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut adalah Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa:
1. Makan dan minum dengan sengaja
Memakan atau minum secara disengaja dianggap sebagai pelanggaran dalam menjalankan puasa. Inti dari ibadah puasa adalah menahan diri dari makan dan minum mulai dari sahur hingga waktu berbuka. Namun, jika seseorang lupa atau secara tidak sengaja makan atau minum, puasanya tidak dianggap batal. Hal ini karena kesalahan yang benar-benar tidak disengaja masih mendapat pengampunan.
2. Menonton FIlm Dewasa
Menonton konten dewasa juga dianggap sebagai tindakan yang dapat membatalkan puasa. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan bahwa melalui menonton konten semacam itu, seseorang dapat kehilangan kendali atas nafsu dan tidak mempertahankan kesucian pikiran. Selain itu, menyaksikan konten dewasa juga berpotensi menyebabkan laki-laki mengalami ejakulasi, yang juga dianggap sebagai salah satu faktor yang membatalkan puasa.
Ejakulasi dianggap membatalkan puasa karena dalam ajaran Islam, hubungan seksual dan ejakulasi merupakan tindakan yang membatalkan keadaan puasa. Ketika seseorang berpuasa, mereka diwajibkan untuk menahan diri dari segala bentuk aktivitas seksual dan ejakulasi dari fajar hingga senja. Ini termasuk ejakulasi yang disebabkan oleh hubungan seksual, masturbasi, atau rangsangan seksual yang mengarah pada ejakulasi. Ejakulasi dianggap sebagai pemutusan kesucian dalam keadaan puasa dan oleh karena itu hal tersebut dapat membatalkan ibadah puasa.
3. Muntah Dengan Sengaja
Seperti dalam hal makan dan minum, jika seseorang muntah dengan sengaja, maka puasa yang sedang dijalankan akan otomatis dinyatakan batal. Namun, jika muntah terjadi secara alami, puasa dapat dilanjutkan jika kondisi tubuh memungkinkan. Hal ini biasanya dialami oleh penderita maag, mereka merasakan gejala mual dan ingin muntah saat menjalankan puasa karena lambung mereka kosong tanpa asupan makanan atau minuman selama berjam-jam. Meskipun menjalankan ibadah puasa merupakan kewajiban bagi umat Muslim, jika kondisi kesehatan seseorang tidak memungkinkan, ia bisa menggantikannya dengan cara meng-qadha atau membayar fidyah. Penting untuk diingat bahwa dalam islam, kesehatan dan kesejahteraan individu diberikan prioritas.
4. Melukai Diri Sendiri Hingga Berdarah dengan Sengaja
Ketika sedang berpuasa, tubuh harus tetap dalam keadaan suci dan tidak boleh mengeluarkan cairan, termasuk darah. Jika seseorang menyebabkan luka pada dirinya sendiri hingga berdarah, entah itu dengan mengelupas luka yang sudah mulai mengering, menggigit bibir, atau melakukan praktik bekam, maka puasa yang sedang dijalankan dianggap tidak sah atau batal. Hal ini karena tindakan tersebut menyebabkan keluarnya darah, yang bertentangan dengan kondisi puasa yang diharapkan tetap suci dan tanpa keluarnya cairan.
5. Menelan Benda Asing
Menjaga agar tidak menelan benda asing selama berpuasa merupakan bagian penting dalam mempertahankan kesucian ibadah tersebut. Tindakan tersebut mengingatkan umat Muslim untuk selalu waspada terhadap apa yang masuk ke dalam mulut mereka selama periode puasa, karena kesalahan kecil seperti menelan benda asing dapat berpotensi membatalkan ibadah puasa secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebersihan dan kewaspadaan selama menjalankan puasa untuk memastikan ibadah tersebut tetap sah dan diterima oleh Allah.
6. Merokok
Merokok tidak hanya dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh, tetapi juga bertentangan dengan esensi ibadah puasa dalam Islam, yang menekankan pentingnya menjaga kesucian dan kesehatan diri. Asap yang dihasilkan saat merokok dapat menciptakan kondisi yang tidak sesuai dengan keadaan puasa yang diharapkan, yang mana menjadikan tindakan tersebut sebagai salah satu hal yang harus dihindari agar puasa tetap sah dan diterima oleh Allah. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk menghindari merokok selama berpuasa dan mempertahankan sikap yang sehat dan bermoral.
Penulis: Rifqi R. Fawzi | Editor : Adrian Wiranata | Foto : Public Relations