Bandung – Indonesia dan bentang alamnya yang luas memiliki sumber daya dengan potensi besar. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, ketahanan pangan menjadi tantangan dalam perjalanannya. Adakah teknologi yang berkaitan dan apa itu teknologi pangan?
Mulai dari keterbatasan lahan pertanian, perubahan dan krisis iklim, hingga ketergantungan pada impor bahan pangan, menjadi isu-isu krusial yang perlu diatasi.[1]
Di tengah tantangan tersebut, teknologi pangan hadir sebagai salah satu solusi kunci untuk menjamin ketersediaan, keamanan, serta keberlanjutan pangan bagi masyarakat.
Tantangan Ketahanan Pangan di Indonesia
Cuaca yang ektrem mengakibatkan gagal panen di beberapa wilayah di Indonesia. Ini merupakan satu dari banyaknya tantangan ketahanan pangan di negeri ini.
Beberapa tantangan utama dalam ketahanan pangan nasional adalah:
- Ketersediaan: Produksi pangan belum selalu mampu memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
- Distribusi: Akses pangan belum merata, terutama di wilayah terpencil.
- Keamanan pangan: Masih banyak produk pangan yang belum terjamin higienitas dan kandungan gizinya.
- Perubahan iklim: Cuaca ekstrem berdampak pada produktivitas pertanian.
Ketahanan pangan sejatinya ialah permasalahan yang kompleks. Peran teknologi pangan menjadi sangat vital dalam menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.[2]
Apa Itu Teknologi Pangan
Peran teknologi menjadi hal yang utama dalam keberlanjutan pangan. Teknologi pangan merupakan cabang ilmu dari rumpun teknologi pertanian yang mempelajari proses produksi, pengolahan, pengawetan, pengemasan, dan distribusi bahan pangan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip sains dan teknik.
Tujuan dari teknologi pangan tidak lain adalah menjaga kualitas, keamanan, nilai gizi, dan daya simpan produk pangan, sekaligus meningkatkan efisiensi proses produksi.
Bidang ilmu yang dipelajari juga penggabungan dari ilmu dasar sains—biologi, fisika, kimia, matematika dan materi tentang keteknikan dengan bahan pangan—termasuk prinsip, sifat, pengolahan, rekayasa, hingga pengawetan bahan pangan.
Ilmu ini tidak hanya fokus pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari, tetapi juga mencakup inovasi dalam menciptakan produk pangan baru, mengurangi limbah makanan, dan memperpanjang umur simpan bahan pangan tanpa kehilangan kandungan nutrisinya.
Program Studi dan Mata Kuliah Teknologi Pangan
Teknologi pangan kini menjadi jurusan yang dipelajari di dunia perkuliahan. Apakah kamu bertanya-tanya, teknologi pangan belajar apa?
Mahasiswa jurusan Teknologi Pangan akan mempelajari berbagai mata kuliah yang mencakup aspek biologis, kimiawi, teknis, hingga manajerial, seperti:
- Biokimia Pangan
- Mikrobiologi Pangan
- Kimia Pangan
- Evaluasi Gizi Pangan
- Teknologi Pengolahan Pangan
- Inovasi Produk Pangan
- Analisis Pangan dan Instrumentasi
- Food Technopreneurship
- Manajemen Jaminan Mutu Pangan
Selain itu, pengembangan soft skills seperti komunikasi ilmiah, kewirausahaan, dan riset juga menjadi bagian penting dari kurikulum.
Mata kuliah ini juga mendukung karier mahasiswa di bidang teknologi pangan. Prospek kerjanya beragam mulai dari ahli teknologi pangan, quality control produk, food safety officer, hingga peneliti dan pengawas keamanan pangan. Jadi tidak perlu khawatir lulusan teknologi pangan kerja apa.[3]
S1 Teknologi Pangan Telkom University Purwokerto
Telkom University Purwokerto dengan program studi S1 Teknologi Pangan didesain khusus untuk menjawab kebutuhan industri pangan masa depan. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan inovasi, program ini membekali mahasiswa tidak hanya dengan ilmu dasar, tetapi juga keterampilan praktis dan mindset kewirausahaan.
Berada di lingkungan paling kondusif untuk belajar, juga didukung oleh fasilitas kampus—laboratorium lengkap, kolaborasi dengan industri, serta penguatan di bidang agroindustri menjadikan lulusannya siap terjun ke dunia kerja maupun wirausaha pangan.[4]
Siap menghadapi tantangan pangan di masa depan? #CreatingTheFuture mulai dari sekarang belajar Teknologi Pangan Telkom University.
Author : Prita Arifa Tyasandari | Editor : Abdullah Adnan | Foto : Prita Arifa Tyasandari