Ada Jaipong dari Etiopia di ILFC 2014

BANDUNG, TEL – U – Gemulai tiga penari itu langsung mengundang decak kagum ratusan penonton International Language and Culture Festival (ILCF) 2014 Minggu (14/09) kemarin. Tentu bukan semata karena goyangannya. Namun karena ketiga penari itu adalah mahasiswa asing yang ikut student exchange di Telkom University. Pada puncak acara ILCF 2014 yang berlangsung di Aula Fakultas Industri Kreatif, mereka menyuguhkan tarian khas Jawa Barat yakni Tari Jaipong.

Tidak hanya itu. Peragaan busana yang disuguhkan Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif pun menjadi daya tarik sendiri. Begitu pula penampilan peserta dari kampus lain seperti grup musik Sadaya Unikom yang menyajikan permainan angklung menjadi sihir yang membuat penonton bertepuk tangan. Tak ketinggalan, applaus diberikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dadang Iradi, Direktur Higher Education Telkom Foundation, Yudi Pramudiana, serta beberapa perwakilan Telkom Unviersity yang menjadi tamu udangan pada acara tersebut.

ILCF 2014 digelar oleh Pusat Bahasa Telkom University. Acara ini merupakan agenda tahunan yang sudah berlangsung sejak 2011. Pada ILCF 2014 ini, acara berlangsung dua hari yaitu dimulai hari Sabtu-Minggu (13-14/09) dengan berbagai kegiatan lomba dan pertunjukkan budaya yang melibatkan peserta dari seluruh Indonesia.

Ada lomba ketangkasan berbahasa yang terdiri mulai dari debate competition, speech, scrabble, dan easy writing yang mewarnai festival ini. Para pemenang lomba dari beberapa kategori tersebut pun terdiri mulai dari tuan rumah Telkom University, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sanata Dharma, hingga Universitas Lampung.

Dadang Iradi, menyampaikan apresiasi positif kepada Telkom University. Hal ini atas terselenggaranya festival yang melibatkan lembaga pendidikan dari seluruh Indonesia. “Kami sangat mengapresiasi dan bangga terhadap Tel-U. Mudah-mudahan hubungan baik antara pemerintah dan Telkom University akan semakin terjalin dengan baik,” katanya.

Sejalan dengan Dadang, Direktur Higher Education Telkom Foundation, Yudi Pramudiana, juga menyanjung acara yang digagas Pusat Bahasa Telkom University ini. Ia menekankan bahwa kebudayaan merupakan komoditi yang pas untuk meningkatkan industri kreatif serta dapat digunakan menjadi sarana inteaksi komunitas, etnik dan bangsa.

“Kalau kondisi seperti ini terus dijalankan, masyarakat bisa lebih produktif dan kreatif. Semoga ILCF ini bisa menjadi event regular serta semakin baik untuk masa depan,” ujarnya. (Purel/DH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *