Ambil Bagian dalam Konsorsium, Tel-U Siap Kuasai Teknologi Kartu Pintar

GOWA, TEL-U – Rektor Telkom University (Tel-U) Prof Ir Mochamad Ashari, MEng, PhD mengatakan bertekad untuk menguasai teknologi kartu pintar, mulai dari pembuatan alat pembaca kartu (reader), hingga aplikasinya. “Agar kita tidak terus menerus menggunakan teknologi impor,” ujarnya.

Pernyataan ini disampaikan Rektor pada acara peresmian Kampus Pintar (Smart Campus) dan workshop Kartu Pintar (Smart Card) di kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Gowa, Rabu (30/11).

Menurut Rektor, saat ini tidak kurang dari 10 milyar perangkat (device) yang terhubung dengan internet. Namun pada tahun 2020 mendatang, atau empat tahun yang akan datang, diperkirakan akan mencapai angka 50 milyar perangkat. “Kita bisa lihat betapa besar potensi yang ada di negeri ini. Karena itu sejak konsorsium ini  dirumuskan pada awal 2015, kita bertekad untuk menguasa teknologinya,” ujarnya.

Rencananya, akhir tahun 2016 ini, Konsorsium Smart Card Indonesia akan mengeluarkan purwarupa (prototype) kartu pintar yang nantinya akan diterapkan di empat kampus ini. Kartu pintar ini bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti pencatatan kehadiran mahasiswa dan dosen di kelas, pembayaran di kantin, pembayaran SPP, peminjaman fasilitas perpustakaan hingga pengembangan kepingnya (chip).

Universitas Hasanuddin Makasar secara resmi mulai meluncurkan konsep kampus pintar (smart campus) di dalam kehidupan sehari-hari keluarga besar kampus (sivitas akademika). Konsep Kampus Pintar ini diluncurkan oleh Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama Universitas Hasanuddin Makassar Prof dr Budu, PhD.

Menurutnya, penerapan smart campus ini merupakan salah satu hasil nyata dari kerjasama yang dilakukan oleh Konsorsium Smart Card Indonesia yang didukung oleh Dewan Riset Nasional (DRN) dan mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Dalam pelaksanaannya, kampus pintar berbasiskan pada sistem dalam jaringan (online).

Menurutnya, penerapan kampus pintar antara lain menggunakan kartu pintar (smart card) di dalamnya. “Baik dalam proses pengajaran, manajemen, perpustakaan, dan lain-lain,” katanya. Karena itu setelah peluncuran kampus pintar, Unhas juga menggelar Workshop Smart Card sebagai salah satu bentuk sosialisasi dan mempersiapkan sumber daya manusia yang nanti sudah terbiasa dengan sistem baru.

Konsorsium Smart Card Indonesia beranggotakan empat perguruan tinggi dan lima perusahaan. Keempat perguruan tinggi itu adalah Telkom University (Tel-U), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Sedangkan lima perusahaan yang terlibat yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti), PT Xirka Silicon Technology, PT Data Aksara Matra (PT DAM), PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), dan PT Versatile.

Ketua Konsorsium Smart Card Indonesia Suhardi mengatakan, selama ini empat kampus anggota konsorsium sudah menerapkan smart card di kampus masing-masing. “Tapi konsorsium ini bukan untuk menggantikan smart card yang sudah ada, melainkan untuk mengembangkan apa yang selama ini sudah diaplikasikan di masing-masing kampus,” katanya. (PR/RAF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *