Bandung, 1 April 2024 – Sebanyak 41 mahasiswa Telkom University (Tel-U) berhasil lolos beasiswa Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2024, sebuah beasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia, untuk menjalankan pendidikan selama satu semester di kampus terkemuka di luar negeri. Pada artikel ini, salah satu Awardee IISMA dari Tel-U, akan membagikan tips lolos beasiswa IISMA kepada TelUtizen.
Nazwa Tazkia Kirana merupakan mahasiswa S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri (FRI) 2021 yang berhasil lolos untuk studi di Lomonosov Moscow State University Rusia. Nazwa tertarik studi di kampus tersebut karena memiliki course terkait Customer-Centered Innovations with Design Thinking and Lean User Research yang selama ini ingin dia pelajari.
“Sebagai seorang product designer selama kurang lebih 3 tahun, saya telah mengikuti berbagai proyek, bahkan membuat produk secara independen untuk pemecahan masalah. Namun saya merasa bahwa there is still room for improvement bagi saya untuk mengembangkan sebuah produk secara maksimal. Itulah kenapa saya ingin belajar dari para top-minds di universitas luar negeri dengan produk digitalnya yang sudah begitu inovatif” ungkap Nazwa.
Pada essay yang ia tulis, dia menyampaikan bahwa memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap produk asli Indonesia, itulah yang menjadi alasan kuat bagi Nazwa untuk bisa menyiapkan diri agar dapat berkontribusi menghadirkan produk-produk digital Indonesia yang berkualitas dan bisa dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia, bahkan secara global.
Nazwa juga menyampaikan beberapa persiapan yang sebaiknya dilakukan bagi pendaftar IISMA, diantaranya melakukan konfirmasi terkait urusan administratif akademik terkait konversi SKS, extend semester, dan sebagainya. Di Tel-U, hal ini bisa dilakukan di Bagian Standar & Layanan Akademik (BSLA) atau di Layanan Akademik Fakultas (LAA), Kepala Program Studi, dan Kantor Urusan Internasional.
“Persiapan lain yang penting yaitu belajar, saya mengikuti kelas persiapan tes Duolingo di Languange Center Tel-U selama 1 minggu, les bahasa inggris, mempersiapkan essay dan menganalisa SWOT saya pribadi bersama orang terdekat. Terakhir yaitu soal finansial, ini juga penting, namun saya fokus bahwa benefit yang akan saya dapatkan dari pendidikan dan beasiswa ini akan memberikan Return On Investment (ROI) yang baik, akhirnya saya tetap nekat dan bertekad untuk maju.” ungkap Nazwa.
Nazwa memiliki strategi khusus hingga dirinya lolos beasiswa IISMA 2024, dalam proses seleksi IISMA terdapat tiga tahap yaitu English Test (Nazwa menggunakan Duolingo), Essay, dan Interview.
Untuk Engslish Test, dirinya berpesan agar menyisihkan waktu untuk mempelajari struktur tes dan strateginya dibandingkan belajar bahasa inggris secara umum. Hal ini karena Duolingo English Test memiliki beberapa tipe pertanyaan yang dapat kamu rumuskan strateginya di tiap tipe. Hasil tes pasti akan meningkat dibandingkan tanpa strategi.
“Untuk essay, saya rasa yang paling penting adalah bagaimana branding yang kamu ciptakan tentang diri kamu. Contoh kecil, kamu adalah ‘si Mahasiswa Berprestasi Universitas’. Memang itu pencapaian yang luar biasa, tapi sangat biasa saja kalau dibandingkan dengan 15.000 pendaftar lainnya. Jadi kamu bisa branding dengan ‘si Mahasiswa Berprestasi Universitas yang Hobi Masak Enak’ atau ‘si Mahasiswa Berprestasi tapi Jago E-sport’. Kira-kira seperti itu” jelas Nazwa.
Sedangkan untuk sesi interview, Nazwa menekankan untuk persiapkan pada hal-hal yang tidak terduga. Pahami essay yang dibuat dan buatlah potential questions yang akan ditanyakan oleh interview. Kita juga perlu melakukan riset mengenai negara dan universitas tujuan untuk bisa menjawab pertanyaan tak terduga.
“Cobalah untuk ikut sesi mock interview, untuk simulasi dan melatih cara bicara pada saat interview. Sesi ini banyak diadakan di Twitter/X atau di Telegram. Dengan begitu kita akan lebih percaya diri saat mengikuti interview yang sesungguhnya.” ungkap Nazwa.
Di akhir wawancara dengan tim Public Relations Tel-U, Nazwa memiliki harapan besar untuk memperoleh pengalaman baru untuk membentuk diri secara signifikan. Dirinya percaya dengan terjun ke lingkungan belajar yang baru akan membuka peluang untuk memperkaya diri saya secara pribadi dan intelektual.
“Saya ingin berkolaborasi dengan mahasiswa dan pengajar dari latar belakang yang berbeda, yang akan memberi saya wawasan yang berbeda dan perspektif yang beragam. Melalui interaksi ini, saya yakin bahwa pikiran saya akan terbuka terhadap cara pandang baru, menghilangkan batasan-batasan pemikiran yang mungkin saya miliki sebelumnya, dan mampu untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas.” harap Nazwa. Penulis: Abdullah Adnan| Editor : Adrian Wiranata | Foto : Public Relations