Bandung – Bayangkan jika detektif legenda Sherlock Holmes hidup di zaman sekarang, dia pasti akan menjalani kuliah di jurusan Sains Data dan menjadi data scientist top di dunia. Seperti Sherlock, para ilmuwan data juga harus teliti menangkap detail kecil dan mencari pola tersembunyi dalam data yang terlihat acak, lalu membuat keputusan berdasarkan bukti kuat. Sekarang, kemampuan observasi tajam itu tidak lagi harus dilakukan di ruang gelap, melainkan cukup duduk di depan layar untuk menyelidiki rahasia data.
Apa yang Dipelajari di Jurusan Sains Data
- Analisis Data
Mahasiswa dilatih untuk mengeksplorasi data kompleks, menemukan pola serta wawasan yang tersembunyi. Mirip seperti Sherlock menafsirkan jejak-jejak sederhana di tempat kejadian perkara. Selama perkuliahan, mahasiswa akan mempelajari berbagai teknik dan pendekatan yang dapat digunakan untuk menggali informasi dari data mentah, yang sering kali tidak terstruktur atau belum dianalisis sebelumnya. Dalam prosesnya, mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana menemukan pola tersembunyi, mengidentifikasi tren yang signifikan, serta menggali wawasan yang relevan dari kumpulan data yang kompleks. - Visualisasi Data
Di sini mahasiswa belajar menyajikan data dalam bentuk visual agar lebih mudah dicerna, seperti peta kasus yang membantu Sherlock menemukan hubungan antar petunjuk. Penyajian data melalui visualisasi, seperti grafik, diagram, peta, atau infografik, bukan hanya bertujuan mempercantik tampilan, tetapi juga memainkan peran penting dalam proses analisis dan deduksi. Visualisasi membantu mengorganisir data yang besar dan rumit menjadi bentuk yang lebih terstruktur, memungkinkan mahasiswa untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan yang sebelumnya tersembunyi, pola-pola yang tidak langsung terlihat, serta anomali yang mungkin luput dalam bentuk data mentah. - Machine Learning
Mahasiswa mempelajari cara membuat model prediksi berdasarkan data historis, seperti Sherlock memprediksi langkah penjahat berdasarkan pola yang ia amati. Proses ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap pola, tren, dan variabel-variabel yang memengaruhi suatu peristiwa atau fenomena tertentu. Melalui pembelajaran ini, mahasiswa dibekali dengan kemampuan untuk menggunakan berbagai teknik analisis statistik, algoritma pembelajaran mesin (machine learning), dan metode kuantitatif lainnya untuk membangun model yang mampu memperkirakan kemungkinan kejadian di masa depan.
Mengapa Dunia Butuh ‘Sherlock Holmes Digital’
Di era big data, kita membutuhkan orang yang tajam instingnya, yang tidak hanya melihat angka, tapi bisa membaca cerita di balik data. Misalnya, Gojek memanfaatkan data perjalanan pengguna untuk merumuskan rute paling efisien. Contoh lain seperti tim forensik digital yang mengungkap penipuan finansial hanya dengan pola transaksi. Kemampuan tersebut kini bisa dipelajari sistematis melalui jurusan Sains Data, bukan cuma bakat alami. Kamu bisa jadi “detektif digital” yang memecahkan misteri data besar dengan logika, analisis, dan visualisasi.
Apakah Kamu Cocok Kuliah di Jurusan Ini?
Kalau kamu suka mengamati hal-hal yang sulit terlihat, berpikir kritis, atau bisa menyimpulkan sesuatu sebelum yang lain menangkap, jurusan Sains Data bisa jadi pilihan pas. Di Telkom University, program ini didukung kurikulum berkualitas dan fasilitas modern untuk membentuk kamu #CreatingTheFuture menjadi problem solver masa depan.
Penulis : Prita Arifa Tyasandari | Editor : Nashwa Fauziyyah | Foto : Prita Arifa Tyasandari