Rempah-rempah adalah kekayaan Indonesia yang keistimewaannya sudah jarang disadari dewasa ini. Padahal, dahulu rempah dianggap pangan mewah dengan beragam manfaat yang dicari banyak orang. Untuk kembali menguatkan ingatan masyarakat terkait keistimewaan dan manfaat rempah serta mendongkrak nilai ekonomi rempah, startup karya alumni Tel-U, Merempah Indonesia hadir memfasilitasi hal tersebut.
Merempah Indonesia merupakan startup penyedia jasa dan produk dalam bidang rempah yang didirikan pada Agustus 2020 yang berdomisili di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Startup ini dibuat oleh alumni Tel-U, Nadiya Fitriana (S1 Informatika), Awdia Hana (S1 Administrasi Bisnis), dan empat rekannya melihat banyak pelaku usaha rempah yang terdampak pandemi karena masih berbisnis menggunakan cara konvensional.
Beragam persoalan dihadapi pedagang rempah saat ini, salah satunya adalah model bisnis yang masih tradisional mengakibatkan para pedagang rempah sulit bersaing di era serba e-commerce saat ini. Pelaku usaha rempah masih kesulitan untuk beradaptasi dengan persaingan antara pop-up store dan online store.
Kendala lain adalah masih kurangnya edukasi bisnis yang diperoleh para pelaku usaha rempah, sehingga kesulitan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar. Berdasarkan latar belakang tersebut, hadirlah Merempah Indonesia yang bertujuan untuk membantu dalam memberikan edukasi dan menuntaskan permasalahan yang terjadi di tengah pelaku usaha rempah.
“Merempah Indonesia berinovasi untuk menghadirkan produk rempah-rempah yang mendukung healthy lifestyle melalui rempah dalam kemasan yang praktis, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari kebutuhan primer sehari-sehari. Dengan demikian, Merempah Indonesia dapat menumbuhkan healthy lifestyle based on herbs dan rasa bangga akan kekayaan rempah-rempah di Indonesia,” ungkap Nadya, Founder dan CEO Merempah Indonesia.
Saat ini, Merempah Indonesia terus bertumbuh dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Merempah Indonesia juga sedang berupaya agar proses bisnisnya dapat berkembang secara B2B (business to business) dan B2C (business to consumer) sesuai dengan peluang dan kesempatan yang diperoleh.
Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Daris Maulana | Foto: Narasumber