Kembangkan Ekonomi Kreatif UMKM, Mahasiswa Tel-U Ciptakan Aplikasi ThriftMee 

Mahasiswa Tel U Ciptakan Aplikasi ThriftMee

Mahasiswa Telkom University (Tel-U) membuat aplikasi ThriftMee, inovasi aplikasi untuk mewadahi dan mengumpulkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di satu platform menggunakan Teknologi Augmanted Reality (AR) yang dapat mendukung UMKM dalam bisnisnya. Aplikasi tersebut dilengkapi dengan beberapa fitur seperti virtual fitting room, beranda, lacak produk, jual produk, daftar produk yang sedang dijual, profile, dan beberapa fitur lainnya.  

Aplikasi ThriftMee ini dibuat oleh mahasiswa Angkatan 2021 Fakultas Informatika (FIF) 4 orang dan 1 orang dari mahasiswa Fakultas Ilmu Terapan (FIT) angkatan 2021. Tim Thriftmee beranggotakan Indra Wahyu (S1 Informatika) sebagai Backend dan Rest Application Programming Interface (API) Developer, Muna Fauziah Azzahra (D3 Sistem Informasi Akuntansi) sebagai Editor dan Researcher, Yunia Amelia Chairunisa (S1 Data Sains) sebagai Machine Learning Engineer, Abdul Azis Al Ayubbi (S1 Informatika) sebagai Mobile Developer, serta Adinda Dwi Maharani (S1 Teknologi Informasi) sebagai UI/UX Designer Application dengan dibimbing oleh Dosen FIF, Dr. Gamma Kosala.  

Aplikasi ThriftMee dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) Telkom University dan memperoleh sumber dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Muna selaku Editor dan Researcher menjelaskan bahwa aplikasi ThriftMee memiliki tujuan untuk memfasilitasi UMKM dan meningkatkan ekonomi kreatif lokal, termasuk dalam bidang inovasi thrift lokal serta menerapkan sustainable fashion.  

ThriftMee merupakan inovasi aplikasi thrifting pintar sebagai pemanfaatan pakaian preloved buatan lokal dan pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal menggunakan AR?Technology yang dapat mendukung dan menjadi wadah bagi UMKM untuk mengembangkan ekonomi kreatif lokal. Selain itu, aplikasi ini juga berfokus pada UMKM thrifting lokal (dalam negeri) yang mengubah baju bekas menjadi barang yang unik dan baru guna membantu mengatasi masalah lingkungan, salah satunya dengan menerapkan konsep sustainable fashion melalui penggunaan pakaian dalam jangka waktu yang lebih lama. Beberapa UMKM yang berkontribusi dalam riset tim ThriftMee, yakni ReStory dan Compassgarage yang berasal dari Bandung, tepatnya lantai The Hallway Space Pasar Kosambi, Bandung.  

“ThriftMee memiliki fitur dan tampilan aplikasi yang akan mempermudah pengguna dalam proses penggunaannya. Dengan tampilan yang user friendly dan dirancang menggunakan design thinking,  ThriftMee dibuat sedimikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satu fitur utamanya ialah AR yang dirancang untuk mempermudah pengguna dalam mencoba produk yang diiklankan,” terang Adinda UI/UX Designer Application.  

Aziz sebagai Mobile Developer juga menjelaskan bahwa aplikasi ini dibuat menggunakan flutter yang terkoneksi melalui API dengan server. Komunikasi untuk mendapatkan data pengguna dan AR url didapatkan melalui API.   

Fitur virtual fitting room yang terdapat dalam aplikasi ThriftMee adalah solusi terbaik untuk pembeli modern. Fitur ini memungkinkan pengguna dalam mencoba produk pakaian seperti sepatu, baju, celana, dan setelan secara virtual 3 Dimensi, sehingga mereka dapat melihat sejauh mana produk tersebut cocok dengan bentuk tubuh mereka. Dengan begitu, tujuan utama fitur ini adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi berbelanja. Pembeli tidak perlu lagi datang jauh ke toko atau merasa cemas saat berbelanja online karena produk tidak sesuai dengan mereka. Fitur ini memberikan kenyamanan yang sangat dihargai dalam kehidupan sehari-hari.  

“Selain itu, ThriftMee menyediakan tampilan rekomendasi produk yang disesuaikan dengan kebiasaan pengguna. Teknologi machine learning dengan metode collaborative filtering merupakan salah satu metode yang digunakan dalam membuat sistem rekomendasi. Untuk menghasilkan rekomendasi ini, salah satu komponennya ialah pemrograman python, sehingga pengguna mendapatkan rekomendasi produk yang sesuai dengan keinginannya untuk ditampilkan di halaman Home,“ terang Yunia sebagai Machine Learning Engineer.  

Pada fitur tambah produk ini, UMKM memiliki kemampuan untuk memasukkan berbagai informasi penting terkait produk mereka. Mereka dapat mengunggah foto produk, mencantumkan nama produk, menjelaskan kondisi produk (baru dan thrift lokal), memilih kategori pakaian, menetapkan harga, menginformasikan jumlah stok yang tersedia, dan memberikan deskripsi lengkap tentang produk tersebut.  

“Aplikasi ThriftMee juga aman dari serangan-serangan cyber seperti SQL injection, DDOS, dan lain-lain. Dengan request validation dan credential pengguna yang telah terenkripsi, menjamin data pengguna aman di ThriftMee. Kami juga memedulikan pengalaman pengguna. Dibuat menggunakan framework laravel dengan bahasa PHP, aplikasi ThriftMee berhasil memberikan performa & kecepatan yang baik untuk pengguna,” ujar Indra sebagai Backend dan Rest API Developer.  

ThriftMee merupakan sebuah terobosan baru yang dikembangkan sebagai aplikasi yang mendukung UMKM & pelaku thrifting lokal untuk menghentikan aktivitas thrift import. Kedepannya ThriftMee dapat menjadi salah satu aplikasi yang dapat membantu UMKM lokal dalam memudahkan penjualannya, memudahkan pembeli dalam pembelian secara virtual, dan dapat bersaing melalui digitalisasi dengan produk produk lainnya di dunia. Diharapkan dengan terealisasinya PKM-KI ini ThriftMee dapat berguna, berkembang, dan seimbang antara fashion dan lingkungan. 

Penulis: Indra Wahyu | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *