Memahami Imsak, Batas Waktu Imsak, dan Kapan Dimulainya Waktu Puasa

Memahami Imsak Batas Waktu Imsak dan Kapan Dimulainya Waktu Puasa

Telkom University  โ€“ Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan menjadi momentum spiritual yang sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk civitas akademica di lingkungan Telkom University. Di tengah aktivitas akademik dan organisasi, semangat beribadah tetap menjadi prioritas yang dijaga bersama.

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan selama Ramadan adalah ketepatan dalam menjalankan ibadah puasa, terutama dalam memahami waktu sahur, imsak, dan dimulainya puasa (shiyam). Di antara istilah yang sering terdengar setiap Ramadan adalah “imsak”. Namun, apa sebenarnya arti imsak dan bagaimana kaitannya dengan awal dimulainya puasa.

Pengertian Imsak

Apa itu Imsak? Imsak berasal dari Bahasa Arab โ€œamsakaโ€“yumsikuโ€ yang berarti menahan. Dalam konteks Ramadan, imsak adalah penanda waktu menjelang terbit fajar atau salat subuh. Waktu ini menjadi penanda agar umat Islam bersiap mengakhiri sahur dan memulai puasa. Namun perlu diperhatikan bahwa imsak bukanlah waktu dimulainya puasa secara hukum agama. Menurut kesepakatan ulama puasa akan dimulai ketika memasuki waktu subuh yaitu fajar shidiq terbit.

Batas Waktu Imsak: Antara Kebiasaan dan Syariat

Pada kalender Ramadan, waktu imsak biasanya ditandai sekitar sepuluh menit sebelum waktu subuh. Fungsi waktu imsak bukanlah sebagai batas akhir makan sahur, melainkan sekedar pengingat agar kita tidak terlalu terburu-buru ketika makan sahur menjelang waktu dan lebih berhati-hati dalam menyambut waktu puasa, dengan contoh sebagai berikut: 

  • Imsak: 04.25 WIB
  • Subuh: 04.35 WIB

Dalam contoh tersebut, seseorang secara syariat masih diperbolehkan makan dan minum hingga pukul 04.35 WIB, yaitu waktu subuh tiba. Namun, dengan adanya waktu imsak, kita dianjurkan untuk segera menyelesaikan sahur agar tidak melampaui waktu yang ditentukan.

Di Indonesia, waktu imsak disepakati oleh Tim Hisab dan Rukyat yang disaksikan oleh perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PERSIS, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Al-Washliyah, Persatuan Umat Islam, Universitas Islam Negeri, Bosscha ITB, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosfisika, Badan Informasi Geospasial, Planetarium Jakarta, hingga Pakar Hisab Rukyat Perorangan.

Kapan Dimulainya Puasa yang Sesungguhnya?

Untuk mengetahui secara tepat, kapan waktu puasa dimulai maka perlu kita ketahui lebih lanjut pada ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan hadist. Dalam hal ini, awal waktu puasa secara sah ditandai dengan terbitnya fajar atau masuknya waktu salat subuh. Sebagaimana yang dijelaskan seperti berikut

“Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Nabi Muhammad pun menegaskan hal ini dalam hadits:

“Bilal mengumandangkan adzan di malam hari, maka makan dan minumlah hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum, karena ia tidak mengumandangkan adzan kecuali setelah terbit fajar.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan memahami makna imsak secara tepat, kita tidak hanya menjalankan ibadah puasa secara benar, tetapi juga menunjukkan ketelitian dan kepedulian terhadap nilai-nilai agama. Semoga Ramadan kali ini semakin memperkuat ikatan spiritualitas dan kebersamaan seluruh keluarga besar Telkom University.

Penulis: Aprilia Sekar N | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *