Telkom University – Dalam era digital seperti sekarang, berita seakan menjadi informasi dan tersebar sangat cepat. Jika dahulu berita hanya berfokus pada peristiwa-peristiwa yang sedang hangat atau aktual, kini berita telah berkembang dengan berbagai unsur yang mencakup berbagai tema sesuai kebutuhan masyarakat. Namun, tidak semua informasi dapat dikategorikan sebagai berita dan seiring dengan berkembangnya jenis dan unsur berita, banyak juga berita yang tersebar di masyarakat dengan data yang kurang valid atau tidak sesuai fakta. Untuk dapat disebut sebagai berita, sebuah informasi harus memenuhi beberapa unsur penting dalam berita. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian teks berita, unsur-unsur teks berita, hingga contoh unsur berita dalam teks berita agar lebih mudah dipahami dan dapat menulis berita dengan baik.
Pengertian Teks Berita
Teks berita adalah sebuah teks yang berisi berbagai peristiwa yang terjadi di seluruh dunia yang menyajikan informasi faktual mengenai suatu kejadian yang aktual, maupun telah terjadi dan penting untuk diketahui publik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berita memiliki arti sebagai laporan mengenai kejadian ataupun peristiwa yang sedang hangat. Berita bertujuan untuk menyampaikan informasi yang tepat dan akurat kepada masyarakat mengenai suatu kejadian. Tujuan ini hanya dapat tercapai apabila berita disusun dengan unsur yang lengkap serta mengikuti kaidah jurnalistik. Oleh sebab itu, penyampaian berita harus menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami oleh siapapun, baik pembaca, pendengar, maupun pemirsa.
Teks berita menggunakan berbagai macam media massa untuk melakukan publikasi kepada para pembaca, seperti surat kabar, portal berita online, siaran televisi, radio, atau inovasi media lainnya. Meskipun demikian, teks berita tidak selalu disampaikan dalam bentuk teks saja. Terkadang, teks berita juga disajikan melalui media lisan, salah satu contohnya adalah program-program berita yang ada di internet dan televisi. Seiring perkembangan zaman, muncul sejumlah karakteristik yang dianggap sesuai untuk menentukan apakah suatu peristiwa layak disampaikan kepada pembaca atau pendengar. Beberapa karakteristik yang dapat dibuat menjadi berita yang baik, antara lain:
- Faktual : Berdasarkan fakta dan bukan opini semata.
- Aktual : Peristiwa yang baru saja terjadi atau masih hangat.
- Menarik : Mampu menarik perhatian masyarakat.
- Relevan : Memiliki nilai penting bagi khalayak.
- Seimbang : Tidak boleh ada yang memihak salah satu pihak saja
Unsur-Unsur Teks Berita
Unsur berita adalah elemen-elemen dasar yang harus ada dalam sebuah teks berita agar informasi yang disampaikan lengkap, jelas, dan mudah dipahami. Dalam bahasa Inggris biasanya dikenal dengan istilah 5W + 1H. Sementara, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah ‘ADIKSIMBA’. Kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki arti dan maksud yang sama, hanya saja disajikan dalam dua istilah bahasa yang berbeda. Unsur penting dalam berita tersebut merupakan fondasi dari penulisan berita yang baik.
- What (Apa)
Menguraikan peristiwa utama, mencakup nama atau identitas tokoh yang terlibat dalam kejadian yang tengah berlangsung atau telah terjadi.
- Who (Siapa)
Menginformasikan pelaku atau pihak terkait. Berisi tentang siapa saja yang terlibat di dalam sebuah kejadian ataupun peristiwa di dalam teks berita tersebut dan menyebutkan siapa tokoh utama yang menjadi sorotan berita.
- When (Kapan)
Menyampaikan waktu terjadinya peristiwa. Berisi mengenai waktu dari peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah dilaporkan di dalam berita tersebut.
- Where (Di mana)
Lokasi peristiwa terjadi. Menyatakan lokasi ataupun tempat terjadinya suatu peristiwa ataupun kejadian dalam teks berita tersebut.
- Why (Mengapa)
Alasan atau penyebab kejadian. Berisi tentang alasan atau mengapa peristiwa atau kejadian itu bisa terjadi, umumnya mencakup detail tentang penyebab dari sebuah peristiwa tersebut terjadi.
- How (Bagaimana)
Proses atau kronologi kejadian. Berisi tentang bagaimana kondisi atau keadaan terjadinya peristiwa atau kejadian tersebut.
Contoh Teks Berita
Berikut contoh teks berita singkat dan identifikasi unsur-unsurnya:
Judul: Kebakaran Hebat Landa Pasar Tradisional di Bandung
Isi Berita:
Bandung – Kebakaran melanda Pasar Cihapit, Bandung, pada Senin malam (13/5). Api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu kios dan dengan cepat menjalar ke area lain. Tidak ada korban jiwa, namun puluhan kios hangus terbakar. Petugas pemadam berhasil memadamkan api dalam waktu dua jam.
Analisis Unsur Berita
- What (Apa): Kebakaran terjadi di pasar tradisional.
- Who (Siapa): Pedagang pasar, petugas pemadam kebakaran.
- When (Kapan): Senin malam, 13 Mei.
- Where (Dimana): Pasar Cihapit, Bandung.
- Why (Mengapa): Diduga akibat korsleting listrik.
- How (Bagaimana): Api menyebar cepat dan dipadamkan dalam dua jam.
Cara Menulis Berita
Setelah memahami unsur dan struktur berita, kini saatnya mengetahui bagaimana cara menulis berita yang benar. Berikut langkah-langkah singkat yang bisa diikuti.
- Tentukan peristiwa yang layak diberitakan (faktual dan aktual).
- Kumpulkan data menggunakan metode wawancara, observasi, atau dokumentasi.
- Susun struktur berita dimulai dari judul, lead, hingga body.
- Gunakan bahasa jurnalistik yang singkat, padat, dan jelas.
- Pastikan berita memenuhi unsur-unsur teks berita (5W + 1H).
Struktur Berita
Struktur berita terdiri dari tiga bagian utama:
- Headline (Judul)
Ringkasan singkat yang menarik dan mencerminkan isi berita. - Lead (Teras Berita)
Paragraf pertama yang berisi informasi paling penting, biasanya mencakup 5W + 1H. - Body (Isi Berita)
Penjabaran lebih rinci dari lead, memberikan konteks, kutipan narasumber, dan latar belakang.
Dengan memahami pengertian, struktur, dan unsur-unsur penting dalam teks berita, kita dapat menjadi pembaca yang lebih kritis sekaligus penulis yang lebih bertanggung jawab. Di tengah maraknya informasi yang tidak akurat atau menyesatkan, kemampuan mengenali unsur berita seperti 5W + 1H menjadi bekal penting untuk memilah informasi yang benar. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk tidak hanya mengonsumsi berita, tetapi juga memahami cara kerja di balik penyusunannya agar informasi yang diterima benar-benar faktual dan bermanfaat.
Penulis: Taresa Holy Leksono | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations