Telkom University โ Selain memiliki wawasan dan pengetahuan tentang memasak, mengetahui jenis-jenis dapur juga sama pentingnya bagi seorang koki. Pengetahuan tentang jenis-jenis dapur tidak hanya dapat membantu penguasaan teknik memasak, melainkan menambah wawasan mengenai lingkungan kerja yang akan dihadapi. Karena pada kenyataannya, setiap dapur memiliki fungsi, peralatan, bahkan tantangan tersendiri. Hal ini memiliki peran penting dalam memastikan kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan. Berikut telah kami rangkum jenis-jenis dapur yang biasanya digunakan di hotel dan restoran yang perlu kamu ketahui:
1. Cold kitchen
Cold kitchen adalah jenis dapur yang berfokus pada hidangan yang disajikan dalam keadaan dingin atau tanpa pemanasan tambahan. Cold kitchen disebut juga Garde Manger Kitchen yang memiliki fungsi khusus untuk pembuatan makanan pembuka dingin atau appetizer. Selain itu, makanan yang biasa diproduksi di cold kitchen meliputi salad, sup, bahkan makanan penutup (dessert). Cold Kitchen dikenal dengan kreativitas yang tinggi dan presentasi visual yang menggugah sehingga koki yang bertugas di cold kitchen harus memiliki pemahaman lebih dalam tentang presentasi visual, pemilihan bahan segar, dan teknik penyajian yang estetis.
2. Hot Kitchen
Berbanding terbalik dengan cold kitchen, hot kitchen adalah jenis dapur yang menjadi tempat dipersiapkan dan diolahnya hidangan panas makanan utama. Disebut hot kitchen karena berbagai peralatan yang digunakan di dalamnya adalah kompor, oven, dan grill untuk memasak berbagai jenis daging, sayuran, dan hidangan lainnya yang memerlukan proses pemanasan. Di sini, kamu akan berurusan dengan berbagai jenis masakan utama, seperti daging, ayam, ikan, dan sayuran yang dimasak dengan berbagai teknik.
3. Pastry Kitchen
Pastry kitchen merupakan dapur untuk pembuatan makanan penutup seperti pastry dan kue. Pastry kitchen adalah tempat mengolah berbagai bahan seperti tepung, telur, dan gula diolah menjadi berbagai macam jenis kue dan makanan manis lainnya.
4. Butcher Kitchen
Butcher Kitchen adalah dapur yang secara spesifik memiliki fungsi untuk mengolah bahan makanan dari protein hewani, seperti daging, ayam, dan ikan. Berbagai tahap pengolahan mulai dari proses pemotongan, pembersihan, hingga persiapan dan penyajian daging dilakukan di butcher kitchen.
5. Fast Food Kitchen
Kita juga mengenal yang disebut dengan fast food kitchen atau dapur cepat saji. Dapur ini dirancang untuk memproduksi makanan dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat. Setiap stasiun kerja di dapur ini memiliki tugas spesifik untuk memastikan makanan disajikan secepat mungkin. Biasanya bahan baku yang diolah di fast food kitchen adalah bahan baku yang sudah melalui proses pre-cooked. Dengan begitu, fast food kitchen lebih berfokus pada produktivitas.
6. Satellite kitchen
Satellite kitchen atau dapur satelit merupakan dapur tambahan yang biasanya terletak di area berbeda dari dapur utama. Satellite kitchen memiliki fungsi untuk melayani area khusus di hotel atau restoran, seperti ruang pertemuan atau kamar tamu. Keberadaan satellite kitchen juga dapat membantu pelayanan makanan menjadi lebih cepat dan mengurangi beban kerja dapur utama.
7. Display kitchen
Display kitchen adalah dapur yang dirancang untuk dilihat oleh tamu. Konsep ini memberikan pengalaman kuliner yang unik dan menarik. Display kitchen biasanya ditempatkan di area strategis seperti restoran dengan konsep open kitchen atau bar sushi sehingga tamu bisa melihat langsung proses memasak.
8. Banquet
Berbeda dengan dapur-dapur yang disebutkan sebelumnya, banquet umumnya digunakan hanya saat ada acara-acara tertentu saja, seperti pernikahan atau rapat. Intensitas kerjanya pun tak menentu karena acara-acara tersebut juga tak selalu diselenggarakan dan jumlah tamunya tak selalu sama.
Pada program studi D3 Hospitality & Culinary Arts yang tersedia di Telkom University (Tel-U), mahasiswa dikenalkan pada berbagai jenis dapur tersebut. Terdapat (jumlah jenis kitchen yang ada) yang menjadi laboratorium bagi mahasiswa dalam mempraktikkan ilmu dan wawasan memasak secara langsung.
Menurut Kepala Program Studi D3 Perhotelan, Dendi Gusnadi, S.Par., MM.Par., keberadaan dapur yang beragam jenisnya tersebut juga menunjang kesiapan mahasiswa ketika nantinya berkarir, baik sebagai koki atau profesi lainnya di bidang hospitality.ย
โFasilitas-fasilitas tersebut kami siapkan untuk menunjang mahasiswa pada saat praktik agar langsung dapat melakukan simulasi secara nyata, serta agar siap terjun di industri nantinya” ungkap Dendi.
Tertarik untuk mendalami dunia perhotelan dan mempelajari terkait dunia masak? Mari bergabung dalam D3 Hospitality & Culinary Arts Tel-U sekarang juga! Temukan informasi lebih lanjut pada laman https://smb.telkomuniversity.ac.id/program/d3-hospitality-and-culinary-art/.
Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations