Bandung, 20 Maret – Pada sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Digital Transformation Global Alliance (DTGA) pada Senin (18/3), dengan topik pembahasan tentang ‘Strategi Transformasi Digital Indonesia’, Rektor Telkom University (Tel-U), Prof. Dr. Adiwijaya bersama dengan Widyaiswara Ahli Utama Kemenkominfo, Ir. Henry Abdul Aziz M.Eng., memaparkan apa-apa saja strategi dan langkah-langkah konkret dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Rektor Tel-U, Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si., menyoroti pentingnya perubahan cara berpikir sebagai awal dari transformasi digital. Beliau menekankan bahwa digital mindset yang inklusif, hiperaktif, dan kreatif dan inovasi perlu dikedepankan dalam menghadapi perubahan teknologi. Serta dalam pandangannya, kemampuan dalam problem solving, self management, kerja sama dengan orang lain, serta penggunaan dan pengembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam beradaptasi, perubahan, sehingga kita tahu kita perlu berkolaborasi dengan siapa.
“Bisa memahami sesuatu yang lebih luas, lebih kompleks dan seterusnya maka dia akan dengan mudah berkomunikasi karena dia paham datanya, sehingga skill komunikasi otomatis akan meningkat. Dengan ini, dia akan mudah untuk berkolaborasi serta kontribusinya akan jauh lebih luas. Jika empat hal ini berjalan dengan baik, maka bisa memberikan benefit yang luar biasa” ungkap Adiwijaya.
Rektor juga menambahkan, kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan industri, menjadi modal penting dalam mengoptimalkan potensi digital yang dimiliki untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Sementara itu, Widyaiswara Ahli Utama Kemenkominfo, Ir. Henry Abdul Aziz M.Eng., yang membahas transformasi digital dari perspektif pemerintah, menyoroti pentingnya komitmen jangka panjang dalam menjalankan transformasi digital. Dalam paparannya, Ir. Henry mengingatkan bahwa adaptasi teknologi bukan hanya soal penerimaan terhadap teknologi baru, tetapi juga soal memahami dan mengelola dampaknya terhadap berbagai aspek, termasuk keamanan data, privasi, dan kedaulatan negara.
“Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak signifikan yang perlu menjadi perhatian serius bagi Indonesia. Salah satu isu utama yang muncul adalah kesenjangan digital, yang mengacu pada ketidakseimbangan dalam pemanfaatan teknologi informasi di berbagai aspek, termasuk infrastruktur dan aksesibilitas. Perlu diperhatikan juga masalah destruksi, di mana penggunaan teknologi dapat mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat.“ jelas Henry.
Melihat dua pemaparan diatas, kita bisa simpulkan bahwa kedua narasumber sepakat bahwa transformasi digital Indonesia harus diawali dengan membangun pemahaman yang kuat tentang potensi dan tantangan, serta mengidentifikasi strategi yang sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Diperlukan juga kolaborasi lintas sektor dan disiplin ilmu untuk menciptakan inovasi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Penulis: Annora Narda Na’ilah | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations