Sangkuriang, Kipas Budaya di Rumah Tel-U

BANDUNG, TEL-U – Sebagai wujud meningkatkan budaya di lingkungan sivitas akademika, Telkom University (Tel-U) mendirikan rumah budaya yang akan mengacu pada Corporate Culture: The Telkom Way. Konsep ini menyelaraskan budaya yang ada di lingkungan Corporate PT Telkom dengan Tel-U.

Bak sebuah rumah, dengan pondasi budaya berupa always the best dan memiliki filosofi to be the best, Tel-U harus punya keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik. Di samping itu Tel-U harus punya Principles to be the Star dengan mendirikan 3 pilar yakni Solid, Speed dan Smart. Sebagai atapnya, harus punya Practices to be the winner dengan berlandaskan PRIME (Professionalism, Recognition Of Achievement, Integrity, Mutual Respect, dan Entrepreneurship).

Konsep ini tercermin dalam Kipas Budaya Telkom University dengan nama Sangkuriang, yang secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor 2, Ir Nelson Rikardo Pasaribu, SE, MM di Gedung Bangkit Lantai 2, Selasa (1/11).

Menurutnya, Kipas Budaya merupakan komunitas budaya yang dibentuk oleh unit yang dikelola oleh Culture Agent yang mana Culture Agent yang berperan di Tel-U adalah Wakil Dekan 2, para direktur dan kepala bidang yang akan didukung oleh role model yakni Rektor Tel-U.

Warek 2 menambahkan bahwa kipas sendiri merupakan wadah ekspresi perilaku seluruh karyawan sehari-hari yang menginduksi cara kerja baru dengan atmosfir the Telkom Way. “Jadi makna kipas kita artikan mampu menciptakan suasana kerja yang sejuk dan menyenangkan, memelihara semangat berprilaku Think-Talk-Write (TTW) dalam sehari-hari, serta mengakselerasi pencapaian kinerja unit dengan menciptakan cara kerja baru yang lebih smart dan cepat,” katanya.

Nama Sangkuriang dipilih, lanjut Warek 2, karena memiliki arti SAntun, uNGgul, semangat Kerja untuk UniveRsItas dan baNGgsa. ”Makna Sangkuriang diharapkan mampu mewujudkan lingkungan kerja yang santun dalam melayani, unggul dalam prestasi dan senantiasa semangat dalam bekerja agar kita dapat menuju universitas berkelas internasional dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” katanya.

Program Sangkuriang ini akan diberi nama-nama makanan yang terdiri dari Seblak Pedas (Selalu sEnyum dalam Bekerja Lebih bAiK daripada tidak PEka dan juDes dAlam menserviS), Ngopi STMJ (NGobrol bareng PsaqIkolog biar SemangaT kerja MaJu terus), Batagor Asin (BAwa ranTAnG ke kantOR mAkan berSama Itu Nikmat), Shambel Tarasi (SHAring BersaMa LEader dengan TAmpilan yang seRASI), Cilor (CerIa berOlahRaga), dan Soto Bandung (Sebar fOTO BAreNg tim Di rUaNG kerja).

“Nama-nama makanan tersebut dijadikan program dalam Kipas Budaya Tel-U agar kita semua tidak lupa dengan tujuan dan program-program yang sedang kita jalani,” katanya.

Rektor Tel-U Prof. Ir. Mochamad Ashari,M.Eng., Ph.D. sekaligus Role Model  As a Change Leader secara resmi mengaktifkan Kipas Budaya ini guna mewujudkan budaya PRIME dalam lingkungan Tel-U. “Kipas budaya untuk rektorat sudah diaktifkan, nanti kipas budaya harus diaktifkan di setiap fakultas, tujuannya adalah untuk fun sekaligus meningkatkan kinerja kita dan membentuk rumah budaya Tel-U,” katanya.

Pada acara ini juga diserahkan Surat Keputusan (SK) kepada setiap perwakilan Change Management Team dan Culture Agent. Wakil Rektor 1 Dr. Ir. Heroe Wijanto, MT, mewakili Warek 3 dan 4 menerima SK sebagai Change Management Team, kemudian Warek 2 Nelson Rikardo Pasaribu, Ir, SE, MM sebagai Role Model as a Change Champions dilanjutkan Direktur Admisi & International Office Rinna Fridiana mewakili direktorat, dan Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Dadan Rahadian yang mewakili seluruh fakultas. (PR/AW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *