Bandung, 9 September 2024 – Telkom University menguatkan bekal dosen menjelang Tahun Akademik (TA) 2024/2025 melalui Rapat Pengampuan Perkuliahan yang digelar Gedung Serbaguna Tel-U pada Senin (9/9). Rapat kali ini mengangkat tema “Navigating The Future of Higher Education” dengan harapan dapat menavigasi Tel-U dalam mencapai visi menjadi Entrepreneurial University 2028. Dilaksanakan secara bauran, rapat ini dihadiri oleh lebih dari 1.500 dosen dari Tel-U Kampus Utama dan kampus cabang, di Jakarta, Surabaya, dan Purwokerto.
Dalam kesempatan ini, Rektor Tel-U Prof. Dr. Adiwijaya, yang hadir didampingi jajaran wakil rektor, membuka kegiatan dengan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh dosen yang telah hadir. Menurutnya, perencanaan adalah hal yang penting sehingga rapat menjadi penting guna merencanakan pembelajaran dengan matang selama satu semester mendatang. Terlebih dengan terbentuknya Tel-U National Campus (TUNC) yang meningkatkan jumlah student body mencapai 46.000 mahasiswa pada semester ganjil TA 2024/2025 ini.
“Jumlah mahasiswa yang besar merupakan amanah yang harus kita ambil, yang tentunya tidak mudah. Perlu kebersamaan dan kekuatan antar satu sama lain dalam menjalankannya. Tugas kita adalah memastikan value HEI itu tidak sekadar, melainkan dapat mewujudkan visi dan menunjang manfaat yang berkelanjutan. Terutama dalam memenuhi 17 pilar SDGs yang tertuang dalam visi Telkom University dan perlu diwujudkan dalam aktivitas perkuliahan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat,” jelas Adi.
Rapat Pengampuan Perkuliahan ini memiliki beberapa agenda, dengan agenda utama, yakni Laporan Penyelenggaraan Perkuliahan Semester Genap 2023/2024 dan Persiapan Perkuliahan Semester Ganjil 2024/2025 yang disampaikan oleh Direktur Akademik Tel-U Parman Sukarno, Ph.D. Selain itu, terdapat pula diskusi panel bersama Dr. Dadan Rahadian, Wakil Rektor Bidang Akademik Tel-U; Panji Wasmana, Director and National Technology Officer Microsoft Indonesia; dan Rayi Pradono Iswara, ICT Talent Eco-system Development Manager. PT Huawei Tech Investment, yang dimoderatori oleh Direktur Pascasarjana dan Advance Learning Tel-U Dr. Iis Kurnia Nurhidayati.
Pada laporannya, Parman menekankan kondisi yang akan dihadapi Tel-U pasca bertransformasi menjadi TUNC. Ia menyampaikan, bahwa Tel-U memiliki tantangan atas potensi terjadinya ketimpangan akses, kesenjangan kualitas, hingga kurangnya relevansi.
“Kita harus berupaya untuk konsisten mengawal implementasi pendidikan berbasis capaian agar mahasiswa nantinya dapat memperoleh bekal yang relevan dengan kebutuhan. Hal ini menandakan pentingnya interaksi program studi dengan industri dan menciptakan kelas yang partisipatif dan kolaboratif. Insyaallah dengan upaya tersebut, kita dapat bersama-sama mencetak lulusan yang kompeten,” ungkap Parman.
Adapun pada sesi diskusi panel, masing-masing narasumber menyampaikan kebutuhan dan membekali dosen sesuai dengan bidangnya. Dalam pemaparan materinya, Dr. Dadan Rahadian selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Tel-U, menyampaikan pesan bahwa akademisi harus bersiap menghadapi tantangan-tantangan sekarang dan bahkan di masa depan.
“Kita memiliki kepentingan untuk mengembangkan potensi dan skill kita sebagai akademisi. Karena pendidikan pada dasarnya harus memiliki jiwa,” ujar Dadan.
Sebagaimana hal tersebut juga direspon oleh Rayi Pradono Iswara dalam pemaparan materinya yang menunjukkan dukungan yang diberikan untuk menunjang kompetensi serta potensi dosen dan mahasiswa. Panji Wasmana dalam hal ini juga turut mengaminkan hal tersebut dengan menjelaskan tantangan yang akan dihadapi oleh dosen mahasiswa pada era Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.
Rapat ini diakhiri dengan closing remarks yang disampaikan oleh Dr. Dadan. Pada penutupnya, beliau kembali menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi tinggi kepada para dosen yang telah mendukung jalannya perkuliahan. Ia juga menyampaikan keterbukaan Tel-U untuk menerima gagasan baru pelaksanaan perkuliahan agar dapat mencapai cita-cita Tel-U untuk berkontribusi pada bangsa dan dunia.
Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations