Gebrakan Redoocelt Budidaya Maggot Guna Pengolahan Sampah 

Gebrakan Redoocelt Budidaya Maggot Guna Pengolahan Sampah 

Bandung, 15 Maret 2024 –   Tim Redoocelt yang merupakan tim mahasiswa Telkom University (Tel-U) berhasil meraih gelar juara “Best Category” di ajang kompetisi Innovillage tahun 2023 pada kategori Zero Waste Solution yang diselenggarakan pada hari Sabtu (9/3) di Auditorium Gedung Damar Tel-U. Inovasi tim ini sejalan dengan Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (SDGs).

Banyaknya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang ditutup karena penuhnya kapasitas yang tersedia, Ketua tim Redoocelt, Nisrina Thifal Khairunnisa seorang mahasiswi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasan Industri beserta dengan timnya, Nazwa Tazkia Kirana dan Afara Nafi Dinara menyadari bahwa mengelola limbah makanan merupakan bagian penting dalam mencapai SDGs dan dapat dimulai dari lapisan terbawah yakni desa.  

“Dengan kesadaran akan potensi dan peluang yang besar, Redoocelt menciptakan perangkat IoT khusus guna melakukan monitoring  dan pembudidayaan maggot secara otomatis melalui aplikasi Redoocelt.  Tak sampai di sana, hasil pengolahan dari sampah-sampah Desa Lengkong yang telah diberikan, akan dikembalikan pada warga Desa Lengkong berupa uang, voucher mapun sembako untuk mendukung ekonomi sirkular.” jelas Nisrina. 

Pada tahun 2021, Indonesia meraih peringkat kedua sebagai penghasil sampah makanan terbesar di dunia menurut laporan United Nations Environment Programme. Sekitar 37.3% sampah berasal dari rumah tangga dan 16.4% dari pasar tradisional. Rata-rata setiap warga Indonesia memproduksi sekitar 300 kilogram sampah makanan per tahun. 

Berdasarkan laporan hasil observasi yang disampaikan oleh penanggung jawab TPS3R KSM Bagja, terungkap bahwa pengelolaan sampah organik di TPS3R tersebut mengalami kendala akibat keterbatasan tenaga kerja dan sumber daya manusia yang memadai. Laporan juga menyebutkan bahwa TPS3R Bagja setiap harinya harus menangani sekitar 800 kilogram sampah anorganik dan 200 kilogram sampah organik. Situasi ini menjadi landasan utama bagi pengembangan Aplikasi Redoocelt, Alat MaggoFeed, dan Produk Maggolt.  

Aplikasi Redoocelt dikembangkan dengan tujuan untuk membantu mengurangi jumlah sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat. Sementara itu, dengan adanya Alat MaggoFeed, diharapkan pengelolaan sampah organik di TPS3R dapat menjadi lebih efektif dan mengurangi beban kerja bagi petugas. Selain itu, Produk Maggolt adalah produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik menggunakan Alat MaggoFeed. Produk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik di masyarakat dan membantu memperbaiki kualitas tanah pertanian secara berkelanjutan.  

Hal ini menunjukan bahwa seluruh hal yang dilakukan oleh Tim Redoocelt terikat erat pada Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9 mengenai Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, poin 11 tentang Pembangunan Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, serta poin 12 mengenai Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. 

Penulis: Annora Narda Na’ilah| Editor: Abdullah Adnan | Foto: Public Relations  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *