APSMC 2024: Bangun Strategi Inovatif Spectrum Sharing Dalam Ekosistem Konektivitas Masa Depan

APSMC 2024: Bangun Strategi Inovatif Spectrum Sharing Dalam Ekosistem Konektivitas Masa Depan

Jakarta, 24 April 2024 – Kegiatan hari ke dua Asia Pacific Spectrum Management Conference 2024 yang diselenggarakan oleh ForumGlobal yang bekerjasama dengan Telkom University (Tel-U) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sebagai tuan rumah pada Rabu (24/04) mengangkat topik krusial mengenai strategi Spectrum sharing inovatif yang memungkinkan untuk ekosistem konektivitas sebagai topik pembahasan yang dilaksanakan di Hotel Pullman, Jakarta, Indonesia.  

Dengan Richard Hanford dari Policy Decker sebagai moderator, sesi 11 dibuka dengan 5 panelis yang diunsang. Dimulainya sesi dengan paparan yang dibawakan oleh Xin Tang dari Hewlett Packard mengenai Teknologi Autamated Frequency Coodination (AFC) pada WiFi6E terkait dengan secondary user bisa digunakan dan mati sesuai dengan lokasi. Berlajut pada penyampaian Vaughan John dari Semheiser, terkait dengan efektivitas Dynamic Spectrum Access (DSA), diantara sprectrum sharing yang ada. 

Khoirul Anwar dari Tel-U, mengulas akan strategi inovatif melalui sudut pandang akademik. Khoirul menyampaikan terdapat 10 teknik koeksistensi yang dapat dilakukan di masa depan. Ia pun mengungkapkan bahwa spectrum sharing masih kurang dalam pengoptimalan pengalokasian spektrum.  Khoirul juga membahas empat teknologi spektrum sharing, diantaranya OSA, IC-DSA, DSCA, dan ODSA, serta dua teknologi baru yang mungkin akan berkembang, yaitu smart DSA berbasis kecerdasan buatan/blockchain dan quantum DSA.  

“Dengan perkembangan teknologi 6G di masa depan, setidaknya ada dua teknologi spectrum sharing yang memungkinkan untuk di masa depan yakni Smart DSA, Artificial Intellingence dan Blockchain dan Quantum DSA, quantum superposition dan quantum entanglement.” jelasnya. 

Ferry Suryana dari Indosat Ooredoo mengulas lebih lanjut terkait dengan bahwa harga spektrum di Indonesia sudah tinggi dan berada di peringkat 4 menurut GSMA. Namun jika spectrum sharing dapat dilakukan, akan ada manfaat besar. Scott Minehane dari Windsor Place Consulting menambahkan bahwa Sharing spektrum sangat penting dan mendesak, tetapi pada frekuensi 6 GHz antara IMT dan WiFI 6E/7, tidak layak dilakukan karena beberapa alasan yang tidak memungkinkan, seperti jarak pemisahan, ketidakpastian database, dan penurunan ambang batas WiFi.

Penulis: Annora | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *