HEADLINES

fasilitasunggulan 1

DORMITORY FAREWELL PARTY.

DORMITORY FAREWELL PARTY

Acara khusus Mahasiswa Tel-U Penghuni Asrama. Segera daftarkan diri Anda pada link: bit.ly/FarewellCDC

Waktu dan Tempat Kegiatan
– Jumat, 6 Juni 2014
– pukul 18:00-22:00
– Telkom University Convention Hall

Info Lengkap Hubungi via Twitter~
@sresidence_info & @tuvendo

(Purel/DH)

fasilitasunggulan 1

23 Negara Ikuti International Conference on ICT 2014

Bandung, Tel-U – Pertumbuhan ICT di Indonesia terus merangkak naik. Hal tersebut menjadi faktor penunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tumbuh sebesar 4-5 persen setiap tahunnya. Itulah yang dipaparkan Rektor Telkom University, Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Ph.D., pada pembukaan International Conference on ICT (ICoICT) 2014 di Ballroom Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, Rabu (28/05) kemarin.

fasilitasunggulan 1

Team Freemagination Telkom University Raih Juara 3 Kompetisi ISEA

PADANG, TEL – U – Satu lagi prestasi yang diukir oleh para mahasiswa berbakat di Telkom University. Tim Freemagination berhasil memperoleh posisi ke 3 dalam kompetisi Indonesian Student Entreurpreneurship Awards (ISEA) di Universitas Andalas, Padang Sumatera Barat, Selasa dan Rabu (13-14/5).

fasilitasunggulan 1

YPT-YSPT Berubah Menjadi Telkom Foundation

BANDUNG, TEL-U – Untuk lebih mengoptimalkan jaringan terhadap berbagai instansi dan pemangku kepentingan (stakeholder), Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) dan Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) kini resmi berubah nama menjadi Telkom Foundation.

fasilitasunggulan 1

Fakultas Komunikasi dan Ekonomi Telkom University Semakin Diminati

BANDUNG, TEL – U – Jumlah calon mahasiswa yang berminat masuk ke Fakultas Komunikasi & Bisnis (School of Communications and Business). dan Fakultas Ekonomi & Bisnis (School of Economics and Business) Telkom University semakin bertambah. Kenaikan jumlah peminat pada tahun ini mencapai hampir dua kali lipat.

fasilitasunggulan 1

Tel-U Tergetkan Enam Puluh Guru Besar pada Tahun 2017

BANDUNG, TEL-U – Untuk mencapai target sebagai universitas kelas dunia (World Class University) pada tahun 2017, Telkom University mensyaratkan jumlah guru besar yang mencukupi. Pada pencapaian kelas dunia itu, diharapkan Telkom University sudah melahirkan tidak kurang dari 60 guru besar atau profesor.

Lapan

TEL-U Supports Lapan to Create the Satellite Themselves

JAKARTA, TEL-U – Telkom University rector, Prof. Ir. MochammadAshari, M.Eng, PhD firmly confirmed his support for Indonesia to have the satellite themselves in order to be self-sustained without dependency to the other country. He said his support during the press conference inheadquarter of National Institute of Aeronautics and Space of Indonesia (Lapan), in Jakarta, Thursday (8/5).

fasilitasunggulan 1

Renstra 2

VII PETA STRATEGIS

Peta strategis adalah sebuah kerangka yang digunakan untuk mendokumentasikan tujuan-tujuan strategi utama yang akan dicapai oleh Telkom University dan manajemennya. Selain itu, digunakan juga untuk mengkomunikasikan konteks dan mengilustrasikan dasar-dasar bagi pemangku keputusan manajerial untuk melakukan subset yang tersedia ukurannya dalam pengimplementasian strategi.
Adapun yang menjadi value proposition yang dominan ingin dicapai dan diimplementasikan adalah menjadi “Knowledge Enterprise as Brand”.Nilai ini menyatakan bahwa Telkom University adalah pusat dan penghasil ilmu pengetahuan dari civitas akademikanya yang hasil karya penelitian dan inovasinya dapat diimplementasikan, dan dikomersialisasikan.
A. STRATEGI PERTUMBUHAN (Growth Strategy)
Alternatif strategi yang diterjemahkan ke dalam peta strategis dengan menggunakan 4 perspektif yaitu PerspektifKeuangan dan Perspektif Konsumen sebagai apa saja yang ingin dicapai, Perspektif Proses internal dan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebagai rencana apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai poin-poin pada perspektif finansial dan konsumen. Strategi pertumbuhan meliputi objektif-objektif berikut.
      a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
      b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
      c. Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
      d. Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
      e. Mengembangkan prodi baru dan program-program pendidikan non-degree

A.1 Perspektif Keuangan
Dari perspektif finansial, strategi pertumbuhan menuntut pertumbuhan dari segi pembelajaran yang dilakukan dari semua program studi yang dimiliki oleh Telkom University. Hingga akhir tahun 2013, Telkom University memiliki 4 fakultas (TES, TEBS, TASS, TCIS) dan 27 program studi yang beragam serta jenjang penelitian dari D3, S1, dan S2. Pertumbuhan pembelajaran selain dari yang telah dilakukan dengan penggabungan 4 fakultas yang ada sekarang, juga didukung oleh penambahan jumlah program studi (prodi) yang baru dan penambahan kehadiran secara nasional melalui pembukaan kampus-kampus nasional Telkom University diluar Kampus di Kota Bandung.
Penambahan prodi baru.Penambahan program studi baru dapat berarti penambahan mahasiswa baru (student body) dengan kebutuhan dan keterkaitan dengan prodi yang ditawarkan yang jugaberarti peningkatan tuition fee.KKNI yang dikeluarkan oleh Kemendiknas memberikan arahan dan panduan yang komplit untuk pembeda jenjang pendidikan dari D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3 dan non gelar.Masih terbuka banyak pilihan bagi pembukaan berdasarkan kebutuhan/peminatan tertentu maupun jenjang pendidikan yang masih tersedia dari versi gelar dan non gelar (sertifikasi-sertifikasi).
Penambahan kampus-kampus nasional Telkom University.Untuk pembukaan kampus-kampus nasional memungkinkan untuk dilakukan karena dikaitkan dengan aset tetap (gedung dan tanah) dan peminat masyarakat dengan merek “Telkom” yang sudah dikenal baik oleh mereka. Kampus Nasional Telkom University yang akantersebar di kota-kota besar Indonesia dapat dijadikan tempat layanan untuk konsumen yang tidak memilih untuk keluar dari kotanya untuk berkuliah.
> A.2 Perspektif Konsumen
Diversifikasi prodi baru yang berasal dari sinergi dari kekuatan yang dimiliki. Penambahan prodi baru akan relatif lebih mudah dilakukan jika berasal dari sinergi yang dibangun dari kekuatan yang dimiliki saat ini, misalnya membangun prodi baru yang berasal dari prodi yang sudah ada tetapi dengan subjek keilmuan yang dianggap dapat menjadi prodi dengan Learning Outcome yang berbeda dengan induknya. Prodi baru juga dapat berasal dari kombinasi yang mengintegrasikan antara prodi-prodi yang dimiliki saat ini, seperti Prodi Business Engineering, yang mengintegrasikan antara kekuatan di prodi bisnis dan prodi teknik tertentu yang memiliki pangsa pasar di masyarakat dan industri (employer) yang membutuhkannya sekarang dan di masa depan.
Pengembangan pasar pembelajaran.Yang dimaksud dengan melakukan pengembangan pasar pembelajaran pada Telkom University dapat dilakukan dengan menambah jumlah prodi baru dan kampus-kampus nasional di kota-kota besar di Indonesia.Hal ini dapat dilakukan dengan mengakuisisi kampus-kampus yang dimiliki oleh YPT yang berada di kota-kota selain Bandung, dengan focus keilmuan yang dibutuhkan oleh daerah tersebut maupun industri lokal yang terdapat disana.
• A.3 Perspektif Internal
Perspektif proses internal mendukung dan memastikan program kegiatan dan tujuan yang disebutkan pada Perspektif konsumen dapat berlangsung dengan baik. Beberapa program yang mendukung diversifikasi prodi baru dan pengembangan pembelajaran adalah dengan cara meningkatkan rasio penerimaan mahasiswa baru, terutama seleksi penerimaancalon mahasiswa dari sekolah-sekolah menengah terbaik di kota-kota besar Indonesia dan persaingan mendapatkan mahasiswa internasional.
Rekrutmen calon mahasiswa terbaik.Rekrutmen calon mahasiswa terbaik berasal dari sekolah menengah atas yang juga berkualitas terbaik.Fungsi perekrutan mahasiswa terbaik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih aktif dan lebih berinisiatif dalam prosesnya maupun hasil kreatifitasnya yang dimunculkannya.Perekrutan mahasiswa dari sekolah menengah terbaik dapat dijadikan komunikasi pemasaran yang baik terhadap masyarakat yang mengindikasikan kualitas Telkom University yang baik.
Kompetisi mahasiswa internasional.Memiliki kelas-kelas internasional adalah salah satu wacana memasuki standar kampus berskala internasional, dan saat ini banyak kampus negeri maupun swasta yang membuka kelas-kelas internasional.Banyak para ekspatriat yang memiliki dan melakukan bisnis di Indonesia yang membawa keluarganya. Mereka adalah target pasar yang dapat direkrut untuk menjadi mahasiswa di kelas internasional yang dimiliki oleh Telkom University.
Peningkatan rasio seleksi penerimaan mahasiswa. Seleksi penerimaan mahasiswa menunjukkan hasil ujian penerimaan mahasiswa baru untuk soal-soal standar yang sama dipakai untuk SNMPTN. Selain itu juga dilakukan uji intelektualitas IQ dan kemampuan calon mahasiswa untuk bertahan di pendidikan tinggi. Selain itu, uji minat juga dapat membantu mahasiswa dalam kisaran yang ditetapkan diharapkan dapat berkontribusi untuk mengisi prodi-prodi baru yang akan dibuka dan mengembangkan pasar pembelajaran.
• A.4 Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Bagaimana cara menarik para calon mahasiswa terbaik, mahasiswa internasional dan kisaran seleksi yang diinginkan adalah dengan memberikan program-program kerja dan penawaran yang memastikan mereka mendapatkan benefit maksimal/optimal dari segi keilmuan, penelitian maupun pengalaman. Promosi untuk internasionalisasi adalah berupa program-program kerja/kegiatan yang mendukung hal-hal tersebut di atas dapat terjadi adalah:
– Global internship – magang global
– Bilingual teaching & learning – pengajaran dan pembelajaran bilingual, dalam hal ini menggunakan bahasa Inggris dalam interaksi antara dosen dan mahasiswa, baik tulisan maupun percakapan.
– Sandwich program
– Dharma siswa
– Student exchange – pertukaran mahasiswa, sekarang sudah dilakukan dan akan dikembangkan ke lebih banyak universitas di dunia dari jumlah yang ada sekarang.
– Dual degree – program dua gelar antara Tel-U dengan universitas lain.
– Joint program – program bersama antara Tel-U dengan universitas lain.
– Lecture exchange – pertukaran dosen sesuai keilmuannya di universitas dalam dan luar negeri untuk menambah pemahaman dan pengetahuan barunya.

B. STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS (Quality Improvement Strategy)

Strategi perbaikan kualitas meliputi objektif-objektif berikut ini:
a. Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin
b. Menyediakan sertifikasi bagi industri kecil menengah
c. Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)

• B.1 Perspektif Keuangan
Untuk melakukan peningkatan kualitas terdapat dua strategi dari sisi keuangan, yaitu diversifikasi sumber pendapatan serta meningkatkan pendapatan dengan memaksimalkan sumber daya manusia.Sumber pendapatan utama Telkom University saat ini masih didominasi oleh Tuition Fee. Pertumbuhan pendapatan signifikan akan dicapai dengan meningkatkan jumlah pendapatan dari sektor ini. Tetapi struktur pendapatan yang didominasi oleh tuition fee akan menjadi kendala bagi instutusi pendidikan jika institusi tersebut ingin melakukan investasi atau pengembangan aset fisik, seperti laboratorium atau fasilitas ruangan kelas.
Sebagai institusi pendidikan, sumber potensial untuk melakukan diversifikasi pendapatan adalah dengan melakukan komersialisasi sumber daya manusia, yaitu tenaga pengajar (atau tenaga ahli) yang dimilikinya.Komersialisasi ini dapat terjadi dengan baik jika kompetensi dan ekspertis dari tenaga ahli tersebut teruji di pasar serta diakui oleh industri.Untuk itu tenaga pengajar perlu meningkatkan kualitas keilmuan serta ‘brand’ yang dimilikinya dengan terlibat langsung ke dalam industri di sekitarnya.

 

• B.2 Perspektif Konsumen
Pada perspektif pelanggan, ada tiga strategi utama untuk mendukung strategi finansial yang telah dinyatakan pada bagian sebelumnya, yaitu membuka layanan konsultasi, pengembangan kompetensi yang berorientasi industri serta menyediakan pendidikan non-formal. Salah satu cara bagi tenaga ahli agar dapat memiliki akses kepada industri adalah dengan menyediakan layanan konsultansi. Layanan ini dapat digunakan bagi tenaga ahli sebagai cara untuk mengakses data atau mengaplikasikan secara nyata solusi yang diperoleh dari hasil penelitian. Dukungan dari institusi dalam bentuk kesempatan atau legalitas diharapkan dapat mendorong setiap tenaga pengajar menyediakan layanan konsultansi sesuai dengan bidangnya.
Hubungan dengan dunia industri dapat dipelihara dengan tetap menjaga kepercayaan terhadap institusi pendidikan. Sebagai agen yang membawa brand Telkom University maka untuk menjaga kepercayaan tersebut setiap tenaga pengajar perlu menjaga kualitas kompetensi yang dimilikinya. Melakukan penelitian, publikasi ilmiah, hingga melakukan workshop yang bersifat aplikatif dilakukan sebagai bagian dari kegiatan untuk meningkatkan awareness industri terhadap kemampuan yang dimiliki oleh tenaga pengajar Telkom University.
Perluasan pasar juga dapat dilakukan dengan menyediakan layanan pendidikan informal.Pendidikan yang menghasilkan sertifikasi dalam topik spesifik tertentu, misalnya, dapat digunakan untuk menjangkau pasar profesional.Luaran dari layanan ini dapat berupa sertifikasi kemampuan atau yang mengarah kepada persiapan standarisasi industri.
• B.3 Perspektif Internal
Ada tiga strategi pada tingkat operasional Telkom University yang mendukung program-program yang berorientasi pelanggan, yaitu peningkatan standar kualifikasi dalam proses perekritan tenaga ahli, mempercepat pengembangan kualitas tenaga ahli dan menginisiasi program inkubasi bisnis. Pelaku utama dalam setiap proses yang terdapat di dalam TriDharma Perguruan Tinggi adalah tenaga pengajar. Kualitas luaran dari setiap kegiatan tersebut tentu akan sangat dipengaruhi oleh kualitas tenaga pengajar tersebut. Untuk memastikan bahwa Telkom University memiliki tenaga pengajar yang terbaik, maka standar kualifikasi saat perekrutan tenaga pengajar menjadi krusial. Tenaga ahli yang telah memiliki standar kualitas yang tinggi berarti lebih sedikit investasi yang diperlukan untuk proses pengembangan dan juga berarti lebih siap untuk dikomersilkan.
Tentu saja tenaga ahli yang eksisting tidak dapat dibiarkan begitu saja.Telkom University perlu secepatnya memiliki program pengembangan talenta yang terstruktur serta seperangkat kebijakan yang memotivasi setiap individu di dalam institusi untuk terus mengembangkan kemampuannya.Hal ini dilakukan agar Telkom University memiliki lini yang lengkap dalam melayani pasar industri serta menghasilkan lulusan yang dapat diterima oleh industri dengan baik.
Inkubasi bisnis ditujukan sebagai strategi pendukung untuk meningkatkan monetisasi brand Telkom University. Dengan menghasilkan entrepreneur baru serta menyuntikkan teknologi infokom ke dalam produk atau proses bisnis perusahaan start up yang bernaung di bawah program inkubasi tersebut secara tidak langsung juga akan mempromosikan institusi serta bidang keahlian yang berada di dalamnya. Untuk itu program bisnis inkubasi ini perlu mengintegrasikan seluruh program studi yang berada di dalam Telkom University.
• B.4 Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Seluruh strategi dalam ketiga perspektif tersebut memerlukan fondasi yang kuat.Sumber daya manusia yang berkualitas yang berorientasi kepada inovasi perlu diciptakan.Research Excellence diperlukan untuk menghasilkan hasil penelitian dengan standar yang tinggi. Dengan menerapkan kebijakan dan sistem yang memotivasi tenaga ahli untuk selalu memberikan tantangan baru dalam setiap penelitian di bidangnya diharapkan akan menghasilkan inovasi yang dapat dikomersilkan.
Riset yang terstruktur tentu memerlukan pusat penelitian.Saat ini Telkom University telah memiliki lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM). Dalam konteks ini lembaga PPM perlu segera mengembangkan roadmap teknologi dan bisnis yang akan diperlukan oleh industri serta menjawab kebutuhan industri domestik di masa yang akan datang. Roadmap ini yang akan digunakan oleh setiap tenaga ahli sebagai acuan dalam melakukan penelitian serta pengembangan kemampuannya. Dengan adanya roadmap ini penelitian yang terintegrasi akan lebih mudah dilakukan, sehingga inovasi yang komprehensif dalam bidang teknologi dan bisnis akan dapat dihasilkan.
Inovasi dari sisi seni dan desain juga perlu distimulasi.Di sini diperlukan peran dari pusat pengembangan kreatifitas dan desain.Fokus dari pusat riset ini dapat ditujukan agar solusi teknologi dan bisnis yang dihasilkan oleh peneliti-peneliti Telkom University dapat dikemas ke dalam bentuk yang lebih mudah diadopsi oleh konsumen.
Hasil dari setiap penelitian pada akhirnya memerlukan media publikasi.Untuk menjaga kualitas penelitian, Telkom University menerapkan strategi yang dapat memotivasi peneliti untuk melakukan publikasi dalam jurnal internasional dengan impact factor tertentu. Selain itu hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal-jurnal yang memiliki impact factor yang tinggi secara tidak langsung akan mempromosikan peneliti tersebut serta Telkom University dalam tingkat internasional.
C. STRATEGI GOVERNANSI (Governance Strategy)
Strategi governansi meliputi objektif-objektif berikut ini.
a. Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan
b. Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga
c. Menyediakan peluang kerjasama industri dalam hal penyediaan tenaga kerja
d. Menyediakan sumber-sumber pendanaan untuk beasiswa
e. Mengembangkan sistem pemasaran dan sistem komunikasi eksternal hingga ke level Asia.
f. Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industri dan perguruan tinggi luar negeri
g. Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile

• C.1 Perspektif Keuangan
Dalam rangka menunjang strategi pertumbuhan, tentunya harus didukung dengan sistem pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel. Sistem pengelolaan yang dimaksud meliputi proses perencanaan, proses pelaksanaan, proses pertanggungjawaban dan proses pengawasan yang baik. Pertumbuhan suatu organisasi perguruan tinggi swasta menuntut sistem pengelolaan keuangan yang baik untuk mengelola berbagai bentuk sumber-sumber pendapatan. Untuk menjadi lembaga pendidikan yang terus bertumbuh, terdapat 3 (tiga) strategi yang perlu dilakukan, yaitu: monetisasi aset, menciptakan sumber pendapatan baru, meningkatkan efektifitas biaya.
Telkom University memiliki sumber daya berupa gedung-gedung atau ruangan-ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk mendatangkan pendapatan. Bentuk pemanfaatan dapat berupa penyewaan ruangan ataupun dalam bentuk pengumpulan dana lestari yang berasal dari donatur dengan nilai yang besar.
Dalam menciptakan sumber pendanaan baru, harus tetap mengacu pada tridharma perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan sumber kepakaran suatu bidang ilmu. Oleh karena itu, kepakaran yang dimiliki oleh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sumber-sumber pendaan yang baru. Bagi tenaga pendidik, aktivitas penelitian dan pengabdian masyarakat dapat memberikan dampak yang beragam, yakni dapat meningkatkan karir dosen, reputasi kepakaran dan juga berkontribusi bagi masyarakat.
Efektifitas biaya dapat dicapai dengan menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang baik dan juga kedisiplinan dalam menjalankan rencana anggaran. Efektifitas biaya mengarah pada pemanfaatan biaya secara optimal dan tetap mempertahankan nilai tambah, bukan hanya sekedar pemotongan biaya dengan tujuan penghematan.

• C.2 Perspektif Konsumen
Telkom University menyandang identitas salah satu perusahaan BUMN. Hal ini dapat dipandang sebagai tanggung jawab dan juga sebagai keuntungan. Saat ini masyarakat masih belum mengenal nama Telkom University sebagai perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan penguatan brand “Telkom University” dan “Telkom University” menggunakan media yang efektif dan konten yang positif. Untuk mencapai tujuan menjadi perguruan tinggi berstandar internasional, faktor jangkauan media untuk meningkatkan brand juga perlu ditingkatkan. Tidak hanya di tingkat nasional, namun hingga tingkat regional Asia atau lebih luas lagi hingga seluruh dunia.
Dalam memenuhi visi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Telkom University memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam berbagai bentuk. Keinginan untuk berkontribusi haruslah dibangun dari dalam, sehingga wujud kontribusi akan semakin nyata dirasakan oleh masyarakat. Sebagian hasil dari upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pertumbuhan diarahkan kepada masyarakat untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap Telkom University. Rendahnya angka partisipasi kasar mahasiswa di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh faktor aksesibilitas. Masyarakat sangat mengharapkan adanya sumber-sumber pendanaan yang 88dapat menjaring calon-calon mahasiswa yang berprestasi namun mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. Hal ini akan meningkatkan brand dan awareness masyarakat tentang kehadiran Telkom University untuk mensejahterakan masyarakat.
Peningkatkan reputasi Telkom University dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan para stakeholder untuk menjalin kerjasama. Selain itu, upaya-upaya untuk mendapatkan grant atau dana hibah juga diharapkan akan semakin mudah.Grant bisa didapatkan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga pemerintah, industri, ataupun lembaga non-profit. Prestasi Telkom University dalam mendapatkan dana hibah dapat meningkatkan value lembaga di mata masyarakat.

• C.3 Perspektif Internal
Tata kelola penyelenggaraan perguruan tinggi merupakan hal utama yang akan menjadi penilaian pada saat akan menyatakan diri sebagai lembaga yang berkualitas. Untuk mendapatkan penilaian sebagai perguruan tinggi yang berkualitas, tentu saja dari sisi internal lembaga harus memiliki komitmen untuk berkontribusi optimal dan berkualitas. Telkom University bertujuan untuk memiliki reputasi hingga tingkat internasional. Salah satu syarat mutlak sebelum mencapai reputasi internasional adalah sanggup secara konsisten memenuhi standar kualitas di tingkat nasional, yakni melalui proses akreditasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui BAN-PT. Kemampuan tata kelola perguruan tinggi yang terus meningkat akan mengantarkan Telkom University untuk memenuhi standar-standar internasional seperti ASIIN, ABEST atau akreditasi Internasional lain yang setara.
Selain tata kelola perguruan tinggi, terdapat dua hal pokok yang menjadi penilaian suatu standar, yakni tata kelola di bidang akademik dan upaya untuk terus mempertahankan budaya akademik. Kedua hal inilah yang turut menentukan kemampuan perguruan tinggi dalam memenuhi berbagai standar nasional maupun internasional. Faktor pertama, tata kelola di bidang akademik sangat tergantung dengan regulasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam memajukan suatu bangsa, oleh karena itu regulasi pendidikan masih akan terus mengalami perubahan hingga mencapai suatu sistem yang disepakati secara nasional. Faktor kedua, budaya akademik dapat dibangun jika seluruh civitas akademik memiliki komitmen untuk terus mengupayakan pembangunan integritas dan menjadikan penelitian sebagai budaya.
Keberadaan Senat, sebagai pemegang supremasi tertinggi dalam tata kelola perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan arahan, keputusan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan manajemen pendidikan. Dalam perspektif internal, struktur organisasi dan tata kelola merupakan landasan utama bagi perguruan tinggi untuk dapat mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu perbaikan internal harus terus menerus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menanggapi perubahan lingkungan dan menjadikan salah satu faktor kompetitif dalam memenangkan persaiangan dan kepastian dalam pencapaian setiap tujuan yang ditetapkan bersama.

• C.4 Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Proses pembelajaran dan keinginan untuk terus bertumbuh merupakan perspektif yang menjadi dasar organisasi untuk menjamin keberlangsungan tata kelola perguruan tinggi. Salah satu faktor penentu pada perspektif ini adalah pertumbuhan jumlah kerjasama untuk meningkatkan jejaring dan komunikasi. Dalam setiap kerjasama yang terjalin, lembaga melakukan evaluasi untuk mendapatkan lesson learned yang bermanfaat dalam melakukan inisiasi dengan stakeholder baru.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk mendorong peningkatan kegiatan penelitian dengan menyusun kebijakan penelitian yang selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi, dan menyusun roadmap penelitian yang dapat diterjemahkan oleh masing-masing fakultas untuk mendorong penelitian di berbagai bidang ilmu. Untuk mendukung kebijakan dan roadmap penelitian yang telah dibuat, perlu dibangun pusat penelitian dan pusat pengembangan desain dan kreatifitas yang berfungsi sebagai enabler kebijakan dan pencapaian roadmappenelitian.
Dorongan untuk meningkatkan kegiatan penelitian dapat diupayakan dalam bentuk dukungan dana yang berasal dari internal maupun eksternal melalui kegiatan kerjasama ataupun inovasi. Hasil penelitian nantinya dipublikasikan di tingkat nasional maupun internasional untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia. Untuk setiap hasil penelitian dan publikasi yang masuk dalam kategori berprestasi dapat diberikan penghargaan sebagai motivasi.

 

 

VIII INDIKATOR KINERJA UTAMA (KEY PERFORMANCE INDICATOR) DAN TARGET

Strategi yang telah ditetapkan merupakan acuan umum untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.Dalam memastikan ketercapaian setiap tahapan strategis diperlukan indikator-indikator kinerja utama yang merupakan metrik terukur yang dapat dikuantisasi. Berikut ini Indikator Kinerja Utama dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dan nilai target pada setiap tahapan.

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No Tujuan   Sasaran Strategis No Indikator Kinterja Utama Wakil Rektor
1 Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan 1 Terselenggaranya Good University Governance 1 Sertifikat ISO I
2 Akreditasi AIPT I-IV
3 Kepuasan pegawai II
4 Kepuasan mahasiswa IV
5 Rangking webometric I
6 Rasio prodi terakreditasi A dan atau B I-IV
2 Terpenuhinya standar SNPT 7 Prosentase terpenuhinya SNPT I-IV
3 Keberlanjutan pendanaan 8 Pendapatan II
9 SHU II
10 OR II
11 Rasio NTF IV
2 Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas,  kompetensi, dan daya saing nasional dan internasional. 1 Meningkatnya daya saing lulusan di tingkat nasional dan Internasional 12 Tingkat kepuasan pengguna lulusan IV
13 Waktu tunggu lulusan IV
14 Rasio lulusan tepat waktu I
2 Meningkatnya kualitas dan kuantitas dosen 15 Rasio jumlah dosen ber-JFA LK dan GB II
16 Rasio jumlah dosen berpendidikan S3 II
17 Jumlah dosen yang mendapat beasiswa II
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas mahasiswa dan lulusan 18 Rasio jumlah mahasiswa yang ikut seleksi berbanding daya tampung III
19 Rasio jumlah mahasiswa yang daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil III
20 Jumlah prestasi mahasiswa IV
21 Jumlah mahasiswa asing III
22 Jumlah mahasiswa PJJ I
23 Jumlah mahasiswa yang mendapat beasiswa IV
3 Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademika. 1 Meningkatnya budaya riset 24 Rata-rata alokasi dana riset per dosen per tahun II
25 Rata-rata alokasi dana pengabdian masyarakat per dosen per tahun II
26 Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada jurnal Internasional terindeks IV
27 Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada Prosiding Internasional terindeks IV
28 Jumlah sitasi pada publikasi ilmiah per tahun IV
29 Jumlah HAKI/PATEN IV
30 Jumlah Buku Ajar yang diterbitkan I
2 Meningkatnya jiwa kewirausahaan 31 Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang terkait dengan kewirausahaan IV
4 Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. 1 Meningkatnya pemanfaatan hasil inovasi bagi masyarakat 32 Jumlah produk/hasil karya yang bermanfaat bagi masyarakat IV
33 Jumlah kerjasama profit IV
34 Jumlah kerjasama non profit III

< Prevoius Page