Doa Malam Lailatul Qadar dan Waktu Turunnya pada Bulan Ramadan 

Doa Malam Lailatul Qadar dan Waktu Turunnya pada Bulan Ramadan 

Bagaimana puasa Ramadannya? Semoga lancar dan sehat selalu ya! TelUtizen, sudah tau belum kalau kita telah memasuki 10 malam terakhir di Bulan Ramadan atau yang lebih dikenal dengan malam Lailatul Qadar loh.  

Apa itu Malam Lailatul Qadar? 

Berdasarkan sebuah buku yang berjudul “Mukjizat Lailatul Qadar Menemukan Berkah pada Malam Seribu Bulan” yang ditulis oleh Arif M. Riswanto,  kata “Lailatul Qadar” diuraikan menjadi dua kata, yaitu ‘lailah’ dan ‘al-qadar’. 

Lailah, dalam bahasa Arab artinya malam atau waktu yang terbentang dari tenggelamnya matahari hingga terbit fajar. Sedangkan Al-Qadar, memiliki beragam arti, dalam bahasa Arab dapat diartikan sebagai takdir, penghormatan, serta kekuatan untuk melapangkan dan menyempurnakan.  

Gabungan kedua kata tersebut, ‘Lailatul Qadar’ dapat disimpulkan bahwa malam ini memiliki keistimewaan dan keberkahan yang luar biasa, dimana takdir serta ketentuan Allah dapat melapangkan jalan bagi keberkahan dan rahmat-Nya.  

Selain itu, malam tersebut juga diyakini sebagai malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta malam di mana doa dan ibadah lebih mustajab atau dikabulkan daripada malam-malam lainnya. 

Malam Lailatul Qadar juga disebutkan dalam hadis riwayat Imam Ahmad, yang merupakan salah satu sumber utama hadis dalam Islam. Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW menyatakan 

“Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan. Jika salah seorang di antara kalian lemah atau tidak dapat melaksanakan ibadah pada malam itu, janganlah sampai ia melewatkan sepuluh malam tersebut. Karena malam itu memiliki keutamaan yang besar.” HR. Ahmad 

Hadis tersebut juga menegaskan akan pentingnya mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Namun sebenarnya bagaimana ciri-ciri pada malam Lailatul Qadar digambarkan?  

Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar 

Pertama malam ini digambarkan sebagai malam yang terang dan bercahaya, malam Lailatul Qadar dipercaya memiliki cahaya yang khas, yang membedakannya dari malam-malam lainnya. Cahaya ini bisa berarti secara harfiah, tetapi juga dapat diinterpretasikan sebagai keberkahan dan ketenangan. Kedua, udara pada malam Lailatul Qadar tidak panas, tidak dingin, tidak mendung dan tidak ada hujan, hal ini menunjukkan kondisi udara yang nyaman, sehingga memungkinkan untuk lebih fokus dalam beribadah. Ketiga, tidak ada angin dan tidak ada bintang yang dilempar, bisa diartikan sebagai ketenangan dan keheningan yang melingkupi malam tersebut. Dan yang terakhir, di pagi hari matahari terbit dengan terang namun tidak terlalu memancar, dengan artian sebagai pertanda banyak keberkahan dan ampunan diperoleh. 

Doa Malam Lailatul Qadar 

Mengutip Kitab Al Adzkar karya Imam an-Nawawi, berikut inilah doa malam lailatul qadar: 

Arab latin: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni 
 
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan suka mengampuni. Karena itu, ampunilah aku.” 
 
Imam an-Nawawi mengutip doa tersebut dari riwayat yang memiliki sanad shahih dalam Kitab At-Tirmidzi, Kitab An-Nasa’i, dan Kitab Ibnu Majah. Imam At-Tirmidzi juga menyatakan, “Hadits ini adalah hasan shahih.” 

Waktu Malam Lailatul Qadar 

Bila mengacu pada hasil sidang isbat pemerintah mengenai awal Ramadan 2024 yang jatuh pada 12 Maret 2024, maka malam ganjil pada hari terakhir Ramadan dimulai pada Minggu, 31 Maret 2024 malam loh! Nah berikut tanggal perkiraan pada 10 malam terakhir:  
21 Ramadan 1445 H: Minggu, 31 Maret 2024 malam Senin, 1 April 2024 
23 Ramadan 1445 H: Selasa, 2 April 2024 malam Rabu, 3 April 2024 
25 Ramadan 1445 H: Kamis, 4 April 2024 malam Jumat, 5 April 2024 
27 Ramadan 1445 H: Sabtu, 6 April 2024 malam Minggu, 7 April 2024 
29 Ramadan 1445 H: Senin, 8 April 2024 malam Selasa, 9 April 2024 

Gimana TelUtizen? Bermakna sekali ya malam Lailatul Qadar. Jangan sampai kamu melewatkan kesempatan ini ya, kamu dapat memperbanyak ibadah dengan melakukan itikaf. Itikaf dapat dilaksanakan di rumah maupun di Masjid Syamsul Ulum Telkom University. Semoga ibadah puasa yang kita jalankan pada saat ini dapat menuntun kita dalam mendapatkan ampunan, keberkahan, kesejahteraan dan selalu dilindungi oleh Allah SWT dimana saja berada.  

Penulis: Aprilia Sekar N | Editor : Adrian Wiranata | Foto : Public Relations 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *