BANDUNG, Telkom University – Minimnya narasi keberhasilan dan potensi lebih 5300 desa di Jawa Barat merupakan fenomena yang cukup memrihantinkan. Padahal, dinamika beragam aktivitas, kerja keras, dan prestasi yang telah ditorehkan warga desa baik di bidang sosial ekonomi maupun lingkungan akan menjadi sumber inspirasi sekaligus kebanggaan bagi seluruh warga Jawa Barat. Untuk itu diperlukan kemampuan membangun cerita positif melalui teknik storytelling merupakan salah satu hal penting saat ini. Dalam kaitan dengan hal itu, para Patriot Desa sebagai komunikator yang berada di berbagai pelosok desa di Jawa Barat punya peran strategis membangun narasi positif melalui media sosial.
Untuk membekali kemampuan para Patriot Desa menjadi komunikator yang mampu membangun narasi yang baik, maka Program Studi Digital Public Relations bekerjasama dengan Bidang Kelembagaan Pengembangan & Partisipasi Masyarakat (KPPM), Dinas Pember-dayaan Masyarakat Desa (DPM-Desa) Provinsi Jawa Barat dengan me-nyelenggarakan pelatihan bertajuk “Pemanfaatan Digital Storytelling Bagi Kehumasan Patriot Desa Dalam Membangun Citra Desa.” Kegiatan yang dihelat secara daring pada hari Rabu (10/6) ini diikuti hampir 200 dari keseluruhan 400 patriot desa yang tersebar di 18 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Salah satu tujuan diselenggarakannya pelatihan, seperti disampaikan Hadi Purnama, M.Si. dosen Prodi Digital PR selaku ketua pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), adalah berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman dengan para Patriot Desa. Khususnya terkait pemanfaatan storytelling sebagai salah satu teknik penyampaian pesan komunikasi yang lebih menyentuh hati, menggerakan pikiran dan tentunya memorable melalui berbagai platform media sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Lisa Avianty, M.K.M. Kepala Bidang Kelemba-gaan Pengembangan dan Partisipasi Masyarakat (KPPM) DPM-Desa, dalam sambutannya memaparkan sejarah terbentuknya program Patriot Desa. Lisa menggarisbawahi bahwa kerja keras Patriot Desa kerap luput dari perhatian banyak pihak mengingat masih minimnya publikasi berbagai keberhasilan dalam melaksanakan berbagai program di pelosok desa. Kurang terkomunikasikannya kiprah para Patriot Desa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya terkendalanya akses internet, kurangnya kemampuan mengelola media sosial sebagai media komunikasi publik, hingga keterbatasan kemampuan berkomunikasi dengan pendekatan storytelling. Dengan segala kendala tadi, kisah kerja keras, aktivitas dan prestasi para Patriot Desa kurang terdengar di tengah masyarakat.
Melalui pelatihan pemanfaatan storytelling melalui media sosial bagi para patriot Desa yang berperan sekaligus sebagai integrator, akselerator dan komunikator, diharapkan mampu mengungkit kemampuan menjadi pengisah (storyteller) atas keberhasilan di desanya masing-masing. Kemudian, para Patriot Desa akan menularkan kemampuannya dalam storytelling kepada warga desa, sehingga ke depannya warga akan mampu mengisahkan berbagai aktivitas, kerja keras, dan prestasi desa mereka melalui media sosial.
Turut hadir mengisi materi pada pelatihan ini adalah para dosen Prodi Digital PR, yaitu Choiria Anggraini, M.I.Kom yang memaparkan materi berjudul “Menerapkan Storytelling dalam Aktivitas Humas,” kemudian Hadi Purnama, M.Si. dengan tema “Storytelling untuk Sosial Media,” dan Muhammad Al Assad R., M.I.Kom. yang menutup sesi pelatihan dengan tema “Digital Visual Storytelling.” (HPR – Tel-U)