BANDUNG, Telkom University – Telkom University melalui program studi S1 Digital Public Relations Fakultas Komunikasi dan Bisnis menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat secara virtual melalui ZOOM Meeting selama dua hari pada Senin dan Selasa, 7-8 Juni 2021. Kegiatan ini diikuti oleh guru dan TPA dari Telkom School.
Mengusung tema ‘Pelayanan Prima & Marketing Communication’, pelatihan pada hari pertama ini menghadirkan pemateri Martha Tri Lestari selaku dosen program studi S1 Digital Public Relations Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University.
Martha mengatakan bahwa untuk menciptakan pelayanan prima diperlukan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi dua arah yang menghasilkan feedback. Ketika kita mendapatkan feedback maka komunikasi yang dilakukan berhasil dan pesan tersampaikan dengan baik.
“Tanpa disadari ada beberapa orang yang merasa ketakutan dalam berbicara walaupun dalam lingkup yang kecil, itu wajar. Tetapi kita sebagai tenaga pengajar harus mampu berkomunikasi dengan stakeholder kita yaitu pelajar atau mahasiswa, we can communicate,” ucapnya.
Martha menjelaskan bahwa komunikasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Sebelum masa Pandemi Covid-19, kita terbiasa melakukan komunikasi secara langsung melalui media udara. Di masa Pandemi Covid-19 saat ini, kita tetap melakukan komunikasi meskipun melalui media digital.
Pelayanan prima dapat menciptakan reputasi yang baik untuk perusahaan. Reputasi perusahaan merupakan pandangan publik tentang suatu institusi atau perusahaan. Melalui komunikasi yang efektif, institusi dapat memberikan pelayanan prima kepada stakeholder sehingga menciptakan reputasi yang baik.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu menciptakan kesan pertama yang menyenangkan, memberikan nilai lebih, memandang stakeholder sebagai orang yang penting, bisa memberikan solusi dan membina hubungan baik dengan stakeholder.
“Sekecil apapun feedback kita kepada stakeholder, itu akan memberikan dampak yang besar. Dengan kita memberikan pelayanan prima dan komunikasi yang efektif, maka reputasi yang baik akan tercipta.”
Hari kedua pelatihan menghadirkan pembicara yaitu Dini Salmiyah Fitrah Ali, S.S., M.Si., selaku Dosen Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University. Dini memaparkan materi mengenai ‘Strategi Komunikasi Pemasaran Digital untuk Telkom School’.
Di era Pandemi Covid-19 ini, kita banyak melakukan kegiatan melalui media digital. Pada saat ini, keadaan memaksa kita untuk menggunakan media digital termasuk Marketing Communications.
“Berbicara mengenai marketing communications terutama di era digital, ada yang berubah tentunya. Ada hal yang sudah tidak sama lagi ketika kita berbicara media konvensional,” ucapnya.
Dini menjelaskan bahwa hal pokok dalam marketing communications saat ini yaitu adanya horizontal communicatios dan everybody is a news maker. Bahasa yang digunakan pun menggunakan bahasa komunikasi virtual sehingga tidak adanya batasan antara lokasi, waktu dan siapa yang diajak bicara.
“Bahasa komunikasi virtual lebih banyak berhubungan dengan konten yang akan kita sampaikan. Oleh karena itu, setiap orang memiliki kedudukan yang setara dan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pembawa berita atau source of the news, menjadi konten dari berita itu sendiri dan nantinya bisa menjadi perantara untuk menyampaikan berita.”
Sebagai seorang marketing communications terutama di dunia pendidikan, product value yang kita miliki tentunya tidak bisa dibuat sembarangan. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu membuat mind map untuk menemukan product value termasuk menentukan positioning dan segmentasinya.
Product value di dunia pendidikan sangat bergantung pada keilmuan yang dimiliki dan keunggulan-keunggulan lain yang harus diciptakan oleh sekolah itu sendiri. Melalui keunggulan-keunggulan itu, kita bisa mengangkatnya melalui pengalaman di dunia digital.
“Ketika kita berbicara di dunia digital marketing communications, ada yang Namanya zero moment of truth yang memiliki porsi besar untuk seseorang mengambil keputusan. ZMOT ini digunakan para calon konsumen dengan melihat ulasan di dunia digital dan menciptakan branding pada calon konsumen itu sendiri.”
Selanjutnya konsumen akan masuk ada fase first moment of truth dan bersentuhan langsung dengan brand. Pada fase ini konsumen akan memiliki rasa ketertarikan terhadap brand kan kita harus terus mempertahankan rasa ketertarikan tersebut.
Pada second moment of truth, konsumen akan mulai membangun experience atau pengalaman terhadap brand. Ada keterlibatan antara konsumen terhadap brand yang dapat memengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan.
“Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu attention, interest, action dan share. Marketing communications akan dikatakan berhasil apabila strategi digital dan konvensionalnya dilakukan secara setara dan sampai pada tahap akhir yaitu share. Inilah yang harus kita jaga terus untuk dapat memasarkan brand kita di dunia digital.”