Bandung, Telkom University – Mahasiswa Tel-U berhasil, meraih juara 1 pada ajang National Economics Creative Competition (NECC) 2019 yang merupakan lomba tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Economics Study Club (ESC) of UIN Alauddin Makassar dengan bidang lomba Debat dan Esai. NECC tahun ini mengangkat tema “Merumuskan Strategi dalam Mengatasi Defisit Transaksi Berjalan di Indonesia”.
Tim Telkom University yang berhasil menjuarai event ini diantaranya: Achmad Adam Azzuri dan Risma Nur Damayanti yang keduanya merupakan mahasiswa S1 Sistem Informasi (2018), serta Yullia Sartika Putri Pratiwi (S1 Teknik Telekomunikasi 2018). Mereka bertiga membuat sebuah esai yang berjudul “Menjaga Momentum Pertumbuhan Berkelanjutan dengan Memanfaatkan UMKM dan Bonus Demografi sebagai Solusi Defisit Transaksi Berjalan di Indonesia”.
Melalui judul tersebut, mereka ingin menyampaikan bahwa dengan memanfaatkan internet, pelaku UMKM bisa lebih mengembangkan usahanya dan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM tersebut mulai dari permodalan hingga branding.
Mengingat masih banyaknya UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi karena mayoritas para pelaku UMKM berasal dari masyarakat sektor bawah. Indonesia dengan bonus demografi yang dimiliki punya peluang yang besar mendapatkan devisa berupa remittance yang dikirimkan oleh para pekerja indonesia yang bekerja di negara anggota MEA. Dengan segala potensi besar yang dimiliki oleh indonesia baik dalam hal demografi penduduk, potensi UMKM, maupun kekayaan alam merupakan peluang yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Kompetisi ini dilaksanakan mulai dari tahap pendaftaran dan pengiriman naskah secara online pada tanggal 6 Juli – 30 September 2019, Penjurian pada tanggal 1 – 2 Oktober 2019, Pengumuman 3 Oktober, Technical Meeting 6 November 2019, dan Pelaksanaan Babak Final pada tanggal 7 – 9 November 2019.
“Persiapan yang kami lakukan yaitu mengkaji terlebih dahulu tentang permasalahan defisit transaksi berjalan di Indonesia. Lalu kami mencari solusi yang sangat berpotensial untuk diterapkan sebagai solusi untuk menangani defisit transaksi berjalan ini. Setelah itu kami berdiskusi rutin dan menuliskannya.” Ungkap Adam.