Tel-U Tumbuhkan Kesadaran Anti Kekerasan Berbasis Gender

Tel-U Tumbuhkan Kesadaran Anti Kekerasan Berbasis Gender

BANDUNG, Telkom University  – Tim dosen Telkom University, menyelenggarakan kolaborasi untuk menyelenggarakan salah satu dharma, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kolaborasi internal dosen mencakup dosen dari Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis, dengan Program Studi S2 Desain Komunikasi Visual Fakultas Industri Kreatif.

Pengabdian masyarakat ini bekerja sama dengan Sekolah Guru Indonesia (SGI) dengan agenda ‘Pembuatan Konten Kampanye Edukasi Anti Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)’, yang berlangsung secara daring, pada 17 Januari 2023.

Kegiatan PKM ini terdiri dari 3 tim internal yang masing-masing diketuai oleh Alila Pramiyanti, Ph.D., Dr. Iis Kurnia, dan Dr. Ira Wirasari. Menurut Alila pengabdian ini dilakukan untuk menginisiasi kegiatan online campaign sebagai bentuk edukasi seksual dan literasi digital untuk mencegah perlakukan KGBO.

“KGBO kerap kali dialami oleh generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah, maka dari itu kami bekerja sama dengan SGI sebagai lembaga pengkaderan kepemimpinan guru yang berkomitmen untuk pemberdayaan dan peningkatan kualitas guru, dengan demikian guru-guru mampu meneruskan informasi mengenai Anti KGBO ini melalui materi pembelajaran di sekolah.” Ucap Alila.

Alila menceritakan, tim PKM Telkom University awalnya menyebarkan survey kepada para guru untuk memetakan isu terkait KGBO yang kerap dialami siswa-siswi. Hasil survey menyebutkan terdapat beberapa isu yang sering ditemukan oleh para guru, yaitu sexting, cyberstalking, dan malicious distribution.

“Kemudian kami mengadakan  Focus Group Discussion (FGD) bersama SGI dan akhirnya memilih isu sexting sebagai pesan utama yang akan disampaikan dalam kampanye. Sexting itu sendiri merupakan hal yang sering dilakukan oleh remaja masa kini dan merupakan bentuk KGBO yang dapat diartikan sebagai kegiatan mengirim, menerima, atau menyebarkan dan mempertontonkan pesan-pesan maupun gambar yang bersifat seksual dan pornografi melalui jaringan internet khususnya melalui social media platform.” Ungkap Alila.

Dalam merancang konten kampanye anti KGBO ini, tim kolaborasi dari kedua program studi bekerja sama dalam merancang pesan dan menciptakan karakter-karakter animasi yang digunakan sebagai tokoh utama kampanye ini. Karakter animasi ini sendiri diasosiasikan dengan relasi antara orangtua (ayah dan ibu) dan anak (baik laki-laki maupun perempuan), dengan alasan bahwa kehidupan remaja sangat rentan menjadi korban KGBO dan masih membutuhkan campur tangan dari keluarga khususnya orangtua, untuk memandu dan mengarahkan anak dalam kehidupan sosialnya. 

“Melalui pesan tersebut, kampanye anti KGBO ini kami harapkan menjadi ruang interaksi antara guru, orangtua, dan siswa, untuk memastikan bahwa siswa-siswi dapat menjalin interaksi sosial yang sehat di ruang virtual.” Jelas Alila.

Kegiatan PKM ini sendiri mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) mengenai Kesetaraan Gender, dan kedepannya diharapkan menjadi kegiatan berkesinambungan untuk mensosialisasikan konten kampanye anti KGBO demi mewujudkan masyarakat yang terliterasi dengan baik.

Penulis: Adrian | Editor: Daris Maulana | Foto: Doc FKB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *