Tingkatkan Produktivitas Tanaman Jeruk, Tel-U Ciptakan Produk Portable Monitoring Berbasis IoT

Pembuatan Produk Portabel Monitoring Lingkungan Tanaman Jeruk Berbasis IoT

Sektor pertanian di Indonesia menjadi salah satu sektor yang menunjang perekonomian nasional, mengutip dari website Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada tahun 2022 sektor pertanian berkontribusi hingga 12,98 % terhadap perekonomian nasional. Untuk ikut serta membantu pertumbuhan ekonomi nasional dalam sektor pertanian, Fakultas Teknik Elektro (FTE) Telkom University (Tel-U) turut membantu para petani jeruk yang tergabung dalam Kelompok Tani Makmur Sadulur di daerah parongpong, Kabupaten Bandung Barat. 

Kelompok Tani Makmur Sadulur merupakan komunitas yang dibentuk untuk bidang usaha  pertanian dan pemasaran jeruk dan lemon, spot wisata, dan produk turunannya. Berlokasi di desa Cigugurgurang, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat. Setelah ditelusuri lebih jauh, permasalahan yang sering dihadapi oleh para petani adalah adanya hama wereng yang mengganggu tanaman jeruk secara langsung. Selain hama wereng, masalah kandungan tanah juga termasuk menjadi masalah utama petani. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan berimbas pada kesehatan tanah itu sendiri dan petani sendiri tidak mengetahui persis bagaimana kondisi tanah pada lahan pertanian.

Ada kandungan tanah yang diperlukan tanaman untuk tumbuh, seperti PH tanah, Hydrogen, Hcl (mempengaruhi manis tidaknya buah), Nitrogen (mempengaruhi kesehatan daun), Psp (mempengaruhi kesehatan ranting daun) dan lain-lain. Petani di Kelompok Petani Makmur Sadulur tidak mengetahui kandungan tanah yang ada di lahan mereka.

Oleh sebab itu Dosen Fakultas Teknik Elektro Telkom University (Tel-U) Dr. Ir. Sony Sumaryo M. T.  bersama dengan tim membuat produk portable monitoring kondisi lingkungan tanaman jeruk berbasis IoT untuk memonitoring kondisi tanah dengan parameter yang mengukur PH tanah, kelembapan, hydrogen,  kadar NPK, dan pengusiran hama.

“Dalam produk monitoring terdapat enam sensor yang 7 terpasang, yaitu sensor suhu tanah, sensor kelembaban tanah, sensor suhu dan kelembaban tanah, sensor pH tanah, dan sensor kadar NPK tanah. Untuk intensitas cahaya digunakan Light Dependant Resistor atau LDR. Sedangkan Aktuator berupa alat pengusir hama berbentuk gelombang ultrasonik. Hasil dari sensor sensor tersebut akan ditampilkan pada dua layar di bagian depan alat,” Ungkap Sony

Dengan adanya alat ini, diharapkan petani Kelompok Tani Makmur Sadulur menjadi lebih memahami kondisi lingkungan di sekitar lahan pertanian jeruk, khususnya dalam memahami kondisi tanah dan pengusiran hama. hal tersebut otomatis akan meningkatkan produktivitas tanaman jeruk di Kelompok Tani Makmur Sadulur.

 

Penulis: Fauzul Adkhaf Azif | Editor: Daris Maulana | Foto: Narasumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *