Agriradar: Inovasi Pertanian Masa Depan

Agriradar Tel U

Unsur hara merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Kurangnya unsur hara esensial dapat berakibat fatal terhadap kegagalan panen. Pemilik lahan perkebunan kerap kali merasa kesulitan untuk memberikan nutrisi pada lahan yang luas karena kurangnya infrastruktur yang memadai.

Menanggapi hal tersebut, sejak tahun 2018, tim riset Telkom University bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK), dan PT Radar Telekomunikasi Indonesia melakukan riset pengembangan inovasi identifikasi kandungan air, pemupukan, dan farming. Hasil riset tersebut kemudian dikembangkan mulai tahun 2021. Alat ini dikembangkan dalam bentuk sistem radar berupa drone yang dinamakan dengan Agriradar. 

Agriradar memiliki kemampuan untuk memetakan unsur hara dan melihat kandungan nutrisi yang dibutuhkan secara presisi dan efisien melalui aerial view. Alat ini dilengkapi dengan dua sensor canggih, yaitu sensor kamera dan sensor radar. Sensor kamera digunakan untuk mendeteksi warna daun dan memantau kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan.

Sedangkan sensor radar difungsikan untuk mengukur kandungan air di permukaan tanah dan mendeteksi kebutuhan unsur hara dengan deteksi akurasi seratus persen. Agriradar juga memungkinkan adanya kemudahan pengelolaan perkebunan secara digital. Data yang terekam pada drone akan dikirim melalui server yang dapat diakses melalui website agriradar.farm. Informasi data tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan kadar kandungan pupuk sebelum proses pemupukan. 

Pada kesempatan pameran Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 7 hingga 10 Mei 2023, Agriradar turut hadir untuk memperkenalkan inovasinya. Dipamerkannya produk ini diharapkan dapat membuat Agriradar semakin dikenal dan memperoleh berbagai potensi sinergi.

“Sangat bersyukur mendapat kesempatan dalam pameran ini sehingga kami dapat memperkenalkan Agriradar pada khalayak yang lebih luas dan sebagai enabler technology bidang pertanian,” ujar Dr. Aloysius Adya Pramudita, S.T., M.T., tim peneliti Agriradar. 

Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *