Startup Amare, Berikan Kemudahan Mengelola Reseller dan Dropshipper

Pada aktivitas bisnis, reseller maupun dropshipper memiliki peranan yang cukup penting. Kedua aktivitas ini dapat dilihat dari peningkatan brand awareness akan produk, jangkauan konsumen yang semakin luas dan mampu meningkatkan jumlah penjualan. 

Pada praktiknya produsen terkadang merasa kesulitan dalam mengelola reseller dan dropshipper sehingga dapat mengakibatkan perkembangan bisnis terhambat. Melihat hal itu, Amare sebagai salah satu Startup binaan Bandung Techno Park (BTP) Telkom University hadir sebagai solusi dalam pengelolaan reseller dan dropshipper. Startup Amare berfokus pada market research, digital marketing, akuisisi calon pelanggan, dan secara continuous melakukan development untuk improvement produk. 

Amare ini merupakan kepanjangan dari Aplikasi Manajemen Reseller yang merupakan platform dalam bentuk SaaS (Software as A Service) yang dapat digunakan untuk mengelola bisnis khususnya bagian strategi reseller sebagai fitur utamanya. Fitur menarik lainnya seperti, pengelolaan order, pengelolaan produk, rewarding untuk reseller, storefront, dan payment gateway. 

Saat ini, Amare dipimpin oleh Co-Founder Hilman, Chief Executive Officer (CEO) Rimba Pratama, Chief Technical Officer (CTO) Adila Chusnul, serta beberapa Tim Developer. Hadirnya startup ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi UMKM terutama dalam meningkatkan revenue mereka dengan menggunakan strategi reseller

“Dengan lebih banyak orang yang menjual produk, peluang untuk mendapatkan lebih banyak konsumen juga semakin besar. Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, kehadiran reseller dapat menjadi pembeda,” ujar Hilman.

Startup ini terbentuk pada tahun 2021, berawal dari penelitian produk internal di BTP dengan tujuannya untuk membantu UMKM pada saat pandemi. BTP menjadi inkubator yang mampu mewadahi startup untuk bisa berkembang di era ekonomi digital saat ini. 

“BTP sebagai inkubator sangat membantu, terutama dalam tahap validasi market waktu itu, beberapa kali kami iterasi validasi market dengan salah satu mentor di BTP, akhirnya fokus fitur yang dikembangkan lebih jelas dan memang dibutuhkan oleh user. sehingga tercapai Product Market Fit,” ungkap Hilman

Penulis: Selfina Anesti | Editor: Daris Maulana | Foto: Narasumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *