Tips Menjadi Startup Founder Ala Founder Aruna Indonesia

aruna

Zoom – Center of Learning & Open Education (CeLOE) Telkom University menggelar High School Webinar Series yang berlangsung mulai dari 6 Mei – 20 Mei 2020. Sesuai judulnya, webinar series ini dikhususkan untuk Siswa SMA/SMK/Sederajat di seluruh Indonesia, dengan mengangkat tema “Getting Brainier in 10 Days” yang akan tersedia dalam 10 episode dengan topik dan pembicara yang berbeda setiap episodenya. Menarik, bukan?

Kickoff webinar series ini dibuka langsung oleh Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya. Beliau mengungkapkan bahwa webseries ini adalah kontribusi dari Tel-U untuk mencerdaskan bangsa. “Sesungguhnya kita bisa melakukan pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Webseries ini insyaallah bermanfaat bagi kita semua. Semoga materi yg di share kali ini bisa memiliki ketenaran di masanya nanti. Karena pada tahun 2045 adik-adik akan menjadi generasi emas yang memimpin bangsa ini.” Ungkap rektor.

Episode pertama Webinar Series ini mengangkat tema “Jangan Cuma Berani Bermimpi Jadi Startup Founder”, mengundang Director General Aruna Indonesia, Utari Octavianty, S.M.B. dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Lia Yuldinawati, S.T., M.M., ACC Tel-U.

Sedikit informasi mengenai Aruna, Aruna adalah perusahaan teknologi yang bergerak dibidang kelautan dan perikanan. Misi Aruna adalah menciptakan ekosistem perdagangan ikan dan hasil laut yang berkelanjutan dan adil bagi para pelaku yang terlibat didalamnya seperti Nelayan dan Pembeli. Aruna bertekad ingin menginspirasi penggunaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan juga keberlanjutan ekosistem kelautan

Utari Octavianty mengatakan bahwa Aruna fokus membantu nelayan kecil. “Kami fokus pada nelayan kecil, karena nelayan besar kami kira mereka sudah terorganisir dalam pengelolaan keuangan dan SDM. Untuk komoditas kami ada Rajungan, Kepiting, Kakap, Kerapu, Lobster, dan lainnya. Model bisnis kami Business-to-business, menjual dengan kuantitas besar ke perusahaan-perusahaan lainnya secara eksport atau domestik.

Utari juga memberikan tips membangun startup, yaitu Berani Memulai; Mencari kebutuhan pasar; Mencari timing yang cepat; Memiliki Tim yang solid; Ide bisnis kreatif; dan Fokus pada kelebihan.

Topik yang kedua datang dari Dosen FEB Tel-U, yaitu Lia Yuldinawati, S.T., M.M., ACC. Pada awal pembahasan beliau membahas konsep VUCA yaitu, Volatile: lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar. Uncertain: sulitnya memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi. Complex: tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait. Ambiguous: ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya.

“Sehingga dalam membangun Startup, para leader dituntut untuk memiliki kejelasan visi jangka Panjang namun fleksibel dan adaptif. Seperti yang dilakukan Aruna, timing dan memenuhi kebutuhan pasarnya sangat tepat. Sehingga bisa menjadi seperti sekarang. Aruna juga sejalan dengan dasar geografis Inodnesia yaitu negara Maritim.” ungkap Lia.

Lia juga menjelaskan softskill yang dibutuhkan Industri saat ini adalah Komunikasi, Kepemimpinan, Pengelolaan Waktu, dan Kolaborasi. “Empat hal tersebut menjadi modal utama rekan-rekan untuk mampu bersaing di era yang serba cepat ini.” Ungkap Lia.