DIPAYBO, Inovasi Karya Mahasiswa Telkom University Atasi Kenyamanan & Efisiensi Tarif Parkir

Dipaybo Aplikasi Tarif Parkir Efisien

Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Telkom University menciptakan inovasi berupa aplikasi dan gembok digital yang saling terintegrasi untuk pembiayaan parkir yang stabil dan informasi keamanan yang terjamin. Inovasi tersebut terlahir dari permasalahan masyarakat yang sering menemukan dan mendapatkan juru parkir liar. Mereka terkadang membuat kita kesal hingga melakukan kekerasan fisik. Apabila bayaran yang diberikan tidak sesuai, pastinya akan dimarahi atau diberikan kalimat verbal yang tidak menyenangkan. Tidak jarang juga mereka tidak melaksanakan tanggung jawabnya untuk menjaga kendaraan bahkan hanya meminta uang saja.  

Mengatasi masalah tersebut, mahasiswa PKM-KC Telkom University menciptakan sebuah aplikasi bernama DIPAYBO. Tim Dipaybo terdiri dari lima mahasiswa dari Angkatan 2019 dan 2021 yang memiliki konsentrasi dan spesialisasi ilmu masing-masing. Grace Sintya M Sianturi dari S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika sebagai Coordinator Team, Priya Mita Hartati Qhusna dari S1 Sistem Informasi sebagai Analyst System, Fadli Kurniawan dari S1 Sistem Informasi sebagai App Developer, Rakha Putra Pebri Yandra sebagai S1 Sistem Informasi sebagai Product Designer, dan Rangga Hardi Winoto dari S1 Teknik Elektro sebagai Engineer. Semua progres dari program ini didampingi oleh Eva Nurhazizah, S.T., M.M.  

DIPAYBO dikembangkan melalui Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Telkom University dan mendapatkan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam menjalankan inovasi ini. Tujuan dari aplikasi serta prototipe gembok digital ialah untuk meningkatkan efisiensi pembayaran secara standar dan meningkatkan informasi keamanan.  

DIPAYBO dibentuk melalui pembuatan aplikasi dan perancangan alat fisik berbentuk gembok digital. Pembuatan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman kotlin dengan base Android Studio. Perancangan alat fisik berbentuk gembok digital ini juga menggunakan elektronika seperti servo, android uno, ESP856, serta beberapa komponen lainnya.  

Cara penerapan aplikasi ini adalah dengan memanfaatkan LCD yang akan menampilkan QR Code, lalu QR Code yang telah di-scan akan disesuaikan dengan primary key pada aplikasi dan gembok digital telah bisa digunakan. Saat gembok digital sudah di-click, maka perhitungan waktu untuk penyesuaian biaya pada aplikasi akan berjalan. Jika ingin membuka, maka user harus membuka fitur pembayaran pada aplikasi dan scan QR Code kembali yang dimana sudah terdapat perhitungan yang di convert ke fitur QR pada gembok.   

Produk ini dilakukan pengujian pada parkiran Telkom University. Proses pengujian yang dilakukan disesuaikan dengan parameter seperti durasi waktu pembukaan, ketahanan daya hidup gembok, kesesuaian pembayaran parkir, keamanan gembok, serta proses pembukaan gembok.   

“DIPAYBO diciptakan awalnya dari pengalaman ditagih uang parkir yang tidak masuk akal dan tertera bahwa kehilangan tidak menjadi tanggung jawab. Maka, saya berpikir apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini, terutama pembayarannya sesuai tanpa ada pungli. Maka DIPAYBO lahir untuk bisa memberikan pengalaman yang nyaman tanpa pungli serta tetap bisa memantau kendaraan kita,” ujar Grace.   

Produk inovasi ini juga sudah dilakukan pengujian antusias pasar melalui survey yang disebar. Responden menanggapi positif terkait hal ini untuk bisa diimplementasikan dengan harapan mampu mendapatkan pelayanan parkir yang aman dan nyaman. Diharapkan produk inovasi ini bisa memberikan dampak yang lebih baik bagi pemerataan parkir liar dan mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan. Salam digital!

Penulis: Grace Sintya M | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *