Mahasiswa Tel-U Meningkatkan Pelayanan Publik di Desa Langonsari

Mahasiswa Tel-U Meningkatkan Pelayanan Publik di Desa Langonsari

Pelayanan publik di Desa Langonsari memiliki kekurangan dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Mahasiswa Telkom University memberikan pembaruan inovasi terhadap program sistem pelayanan publik di Desa Langonsari melalui Omnichannel CRM Whatsapp Business API. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan publik bagi masyarakat Desa Langonsari.

Omnichannel CRM Whatsapp Business API adalah sebuah sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) yang menggunakan WhatsApp Business API sebagai salah satu saluran komunikasi utama. Omnichannel CRM memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan data pelanggan dari berbagai media digital komunikasi ke dalam satu platform tunggal.

Inovasi ini dikembangkan sebagai bentuk partisipasi mahasiswa Tel-U pada program Innovillage, sebuah program kegiatan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan di masyarakat yang beriringan dengan kemajuan teknologi saat ini. 

Tim pembuatan inovasi ini terdiri dari mahasiswa jurusan D3 Sistem Informasi, diantaranya: Andri Junaedi, Glen Davis Kusuma, Renaldi Dafa Saputra. Ketiga mahasiswa dibimbing langsung oleh Dosen Fakultas Ilmu Terapan yaitu Wardani Muhamad S.T., M.T.  selama kegiatan pengembangan inovasi tersebut.

“Di Desa Langonsari, kami menggunakan Omnichannel CRM dengan Whatsapp Business API untuk membangun Sistem Pelayanan Publik yang terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat dalam menggunakan layanan publik yang tersedia di Desa Langonsari secara online melalui satu nomor WhatsApp saja. Dengan Omnichannel CRM dan Whatsapp Business API, kami dapat mengelola interaksi dengan masyarakat melalui pesan instan secara real-time, memberikan layanan dukungan, menjawab pertanyaan, dan memberikan notifikasi kepada masyarakat secara efisien dan efektif” ujar Junaedi.

Adapun pengembangan aplikasi melalui beberapa tahapan, menganalisis teknologi Omnichannel CRM Whatsapp Business API dan menentukan kebutuhan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan teknologi ini di Desa Langonsari, berkoordinasi dan berdiskusi dengan Dosen Pembimbing dan pihak Desa Langonsari.

Inovasi ini disambut baik oleh warga setempat dikarenakan perangkat desa mampu mengelola pelayanan publik secara daring dalam satu platform dan satu nomor whatsapp. Hal ini mengurangi beban kerja dan mempercepat respon terhadap permintaan masyarakat. Selain itu, perangkat desa dapat mengukur tingkat kepuasan pelayanan dengan CSAT (Customer Satisfaction Score) sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di masa mendatang. Masyarakat turut merasakan kemudahan dalam mengakses pelayanan desa dengan whatsapp dan membuka peluang bisnis melalui broadcast message.

“Desa Langonsari berkomitmen untuk melanjutkan proyek ini di tahun-tahun selanjutnya sehingga masyarakat dapat terus menikmati layanan publik yang lebih efisien dan efektif melalui teknologi yang terus berkembang” ujar Junaedi.

Penulis: Tia Hanna Diniasti | Editor: Daris Maulana | Foto: Junaedi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *