Mengatasi Ancaman Serius Terhadap Kesehatan Pernafasan, Tel-U Ciptakan Pemantau Kualitas Udara di Tower Telekomunikasi 

Polusi udara tentu menjadi ancaman serius terutama di kota besar seluruh dunia, termasuk Indonesia. Polusi udara, yang disebabkan oleh polutan seperti PM2.5 dan CO2 (karbon dioksida) telah terbukti berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Salah satu contoh partikel tersebut adalah PM2.5 atau partikel udara halus, partikel tersebut dapat mencapai bagian dalam paru-paru dan menjadi terganggunya kesehatan pernapasan. 

Di Indonesia sendiri, kualitas udara dipantau dengan menggunakan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU). Namun, berdasarkan laporan KLHK 2022 jumlah SPKU yang tersedia saat ini masih terbatas, sehingga masyarakat cukup kesulitan dalam mengakses informasi tersebut. 

Mengetahui permasalahan tersebut, Telkom University menciptakan solusi inovatif “UDARAKU” atau yang lebih dikenal dengan Pemantau Kualitas Udara di Tower Telekomunikasi. UDARAKU adalah sebuah inovasi yang bertujuan untuk memantau kualitas udara secara real-time dengan memanfaatkan infrastruktur tower telekomunikasi di berbagai lokasi. 

Teknologi ini merupakan hasil dari Dosen Teknik Fisika, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University  Dr. Eng. Ir. Indra Chandra, S.Si., M.Si. bersama dengan 5 mahasiswa tingkat akhir. Pengembangan ini didukung oleh dua Dosen yang ahli di bidang mikroelektronika dan perangkat lunak, serta dukungan mahasiswa aktif yang terlibat di laboratorium Atmospheric Environment, Program Studi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University. 

Dalam pengembangannya, UDARAKU mendapatkan pendanaan dari Ristekdikti-Kemendikbud melalui program bantuan luaran prototipe 2024 yang berakhir pada bulan Desember 2023. Selain itu, pada program penguatan substansi prototipe juga berhasil didanai secara in-kind dari The Institute of Nature and Environmental Technology, Kanazawa University, Jepang, tahun anggaran 1 April 2023 – 31 Maret 2024. 

Indra menjelaskan sistem pada UDARAKU dilengkapi dengan berbagai sensor, termasuk mikrosensor untuk PM2.5 (partikel udara halus), CO2 (karbon dioksida), serta sensor meteorologi seperti kecepatan angin, arah mata angin, temperatur, kelembapan, dan tekanan udara. Selain itu, UDARAKU juga mencakup sensor fisik pada tower telekomunikasi, seperti derajat kemiringan.  

“Dengan pengembangan sensor yang sensitif, akurat dan terintegrasi dengan sistem pemrosesan data serta platform pengguna, maka hal tersebut dapat memberikan data yang akurat dan aktual tidak hanya pada pemerintah dan industri namun juga kepada masyarakat.” Jelas Indra 

Hadirnya UDARAKU diharapkan dapat memberikan solusi yang signifikan dalam pemantauan kualitas udara, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih untuk kesehatan dan lingkungan. Tak hanya itu, inovasi ini juga dapat membuka peluang baru dalam industri pemantauan kualitas udara secara komersial, dengan terciptanya lapangan kerja dan kontribusi positif terhadap ekonomi. 

“UDARAKU tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah polusi udara tetapi juga langkah maju dalam pemantauan udara dalam berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Ujar Indra 

Penulis: Aprillia Sekar | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *