Isra Mi’Raj Dalam Kaitan Budaya HEI

Isra MiRaj Dalam Kaitan Budaya HEI

BANDUNG, Telkom University – Memperingati Isra Mi’Raj Nabi Muhammad SAW 1444 H, Telkom University menggelar kajian yang bertajuk “Meneladani Hikmah dari Perjalanan Nabi Besar Muhammad SAW, Untuk Memperkuat Value Harmony, Excellence dan Integrity (HEI).

Kegiatan yang berlangsung di Masjid Syamsul Ulum Telkom University, Kamis (23/2), menghadirkan Dr. Eng. Khoirul Anwar selaku Direktur PUI-AICOMS Telkom University, selaku penceramah.

Khoirul Anwar menyampaikan, kaitan perjalanan Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Mi’Raj, dikaitkan dengan budaya HEI dapat disimpulkan tentang bagaimana pentingnya spiritualitas, tentang bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan, dan bagaimana ketenangan menumbuhkan ketenangan jiwa dalam bekerja di Telkom University.

“Selain pentingnya spiritualitas, hikmah dari perjalanan Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan Isra Mi’Raj juga kita bisa mengambil hikmah harmoni tentang pentingnya kepemimpinan, memahami pentingnya waktu, harmoni dalam interaksi budaya dan harmoni dalam melakukan komunikasi yang efektif.” Jelas Khoirul.

Pada budaya Excellence, Khoirul menambahkan “bagaimana Isra Mi’Raj mengajarkan kita untuk selalu meningkatkan ilmu pengetahuan dan terus mengupdate ilmu kita, tekun dan bekerja keras, serta meningkatkan kualitas pengajaran. dan pada budaya Integrity bagaimana kita meningkatkan kesadaran, komitmen, ketelitian dan tanggung jawab.” Ucapnya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Telkom University, Dr. Dadan Rahadian, dalam sambutannya menyampaikan, tema Isra Mi’Raj terkait budaya Telkom University, bisa dilihat bahwa melalui Harmony para Nabi mendefinisikan kewajiban kepada umatnya berdasarkan empati dalam rangka membentuk harmoni umat Islam.

“Dalam kaitannya dengan Excellence sebagaimana kita ketahui sebelum Rasulullah menjalani Isra dan Mi’Raj beliau ditimpa banyak musibah, mulai dari kematian pamannya Abu Thalib, kematian istrinya Siti Khadijah, dari banyaknya cobaan tersebut Allah SWT memberikan penawar dari kegetiran yang dirasakan Rasulullah, dan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasull NYA sehingga memberikan layanan yang terbaik kepada umatnya, kemudian Integrity, Isra Mi’Raj tanpa adanya keimanan kita mungkin tidak mempercayainya, ini bicara masalah integritas kita kepada keyakinan kita, kejujuran, bagaimana kita meyakini segala sesuatu dengan segenap jiwa raga kita.” Ucap Dadan.

Penulis: Adrian | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *