JMart: Marketplace UMKM Desa Jelekong Karya Mahasiswa Tel-U

aplikasi Jmart

Dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Mahasiswa Telkom University menciptakan produk inovasi berupa marketplace bernama ‘JMart’ yang bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM di Desa Jelekong. Ini merupakan bentuk kontribusi Tel-U yang sejalan dengan visi menuju Research & Entrepreneurial University.

JMart atau Jelekong Mart adalah aplikasi marketplace yang dibuat khusus untuk membantu memasarkan produk-produk seni dari Desa Jelekong. Aplikasi marketplace ini bertujuan untuk memasarkan hasil UMKM Jelekong, seperti kesenian tradisional, selain itu terdapat informasi mengenai wisata dan event event kebudayaan Khusus Desa Jelekong. Aplikasi JMart tersedia dalam versi desktop dan mobile.

Aplikasi ini dikembangkan sebagai bentuk partisipasi mahasiswa Tel-U pada program Innovillage, sebuah program yang mewadahi mewadahi mahasiswa untuk melakukan kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. 

Tim pembuatan aplikasi JMart ini, terdiri dari tiga mahasiswa D3 Sistem Informasi, diantaranya: Bintang Preciosa S, Dorathea Evelyn Wynnedeta, dan Ganesa Aprilyan Phanama. Ketiga mahasiswa dibimbing langsung oleh Dosen Fakultas Informatika (FIF), Suryatiningsih, S.T., M.T., selama pengembangan aplikasi berlangsung. 

“Aplikasi JMart dibuat untuk membantu pemecahan permasalahan di Desa Jelekong, sekitar 800 pengrajin terdampak secara ekonomi saat pandemi. Hal ini karena pesanan produk kesenian turun drastis, untuk membantu meningkatkan pemasaran produk maka JMart dibuat. Sehingga masyarakat dapat menjangkau konsumen lebih luas” ungkap Ketua Tim, Ganesa.

Adapun pengembangan aplikasi melalui beberapa tahapan, brainstorming dilakukan sebagai langkah awal untuk menentukan fitur-fitur apa saja yang akan dibuat, dilanjutkan dengan mencari referensi proyek aplikasi marketplace, penyusunan proposal dan diskusi dengan dosen pembimbing. 

“Setelah proposal diterima pada Innovillage TOP 150, kami mendapatkan pendanaan dan segera melakukan implementasi proposal. Kami turut melihat keadaan di lapangan, serta membangun aplikasi. Harapannya adalah agar warga lokal Desa Jelekong bisa memasarkan produk-produk lokal lebih fleksibel dan efektif serta memperluas ruang lingkup pasar.” ungkap Ganesa.

Penulis: Abdullah Adnan | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *