Telkom University Menjadi Tuan Rumah ISS 2023

Tel U Jadi Tuan Rumah ISS 2023

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar International Student Summit (ISS) 2023. Tahun ini program ISS diselenggarakan di Bandung dan Telkom University berkesempatan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan ISS 2023 ini.

ISS merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek, dan merupakan acara untuk mahasiswa asing, khususnya Kemitraan beasiswa Negera Berkembang (KNB) yang sedang menempuh pendidikan di berbagai universitas di Indonesia.

Pada pembukaan ISS 2023 yang berlangsung di Aula Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/10), Direktur Kerja Sama Strategis & Kantor Urusan Internasional Telkom University, Lia Yuldinawati, Ph.D., melaporkan dalam ISS 2023 akan berlangsung selama tiga hari, 16 – 18 Oktober 2023.

“Tema yang kami usung adalah Living the Culture: The Smiling Paris Van Java, tema tersebut kami ambil untuk memperkenalkan Jawa Barat dan keramahan masyarakatnya, budaya yang ceria namun juga sarat nilai filosofis dan tentunya memperkenalkan keindahan lanskap Jawa Barat.” Ucapnya.

Lia menambahkan program ISS tahun ini diikuti oleh 170 (seratus tujuh puluh) mahasiswa dari 27 (dua puluh tujuh) perguruan tinggi dan berasal dari 52 (lima puluh dua) negara yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia.

Selama tiga hari kedepan peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari pembukaan hari ini, yang diisi dengan sesi pleno oleh Siti Nugraha Mauludiah (Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia) dengan tema Soft Diplomacy by Scholarship dan Dr. Lukman (Direktur Kelembagaan Kemdikbudristek) dengan tema Beasiswa KNB. Besok akan ada Workshop Tie Dye, lomba tari dan permainan tradisional, pertunjukan budaya Sunda oleh Saung Angklung Udjo, serta akan ada kompetisi yang terdiri dari ;

  • Creative Vlog dengan tema “Nilai Positif Indonesia” dengan peserta dari 13 universitas
  • Story Telling Video Competition dengan 3 cerita Sunda yang dapat dipilih peserta dengan peserta dari 14 Perguruan Tinggi.
  • Kelompok Lomba Tari Tradisional Nusantara atau Solo dengan peserta dari 14 Perguruan Tinggi.
  • Lomba Permainan Tradisional Jawa Barat yang wajib diikuti oleh seluruh siswa.
  • Tie Dye juga wajib untuk semua siswa.

“Dan pada hari ketiga kami akan mengajak seluruh peserta menikmati wisata alam di Pangalengan, untuk melaksanakan kegiatan fun rafting dan offroad.” Jelas Lia.

Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemdikbudristek yang memberikan kesempatan kepada Telkom University untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan ISS tahun 2023.

“Sesuai dengan tema yang diangkat yakni “Living the Culture: The Smiling Paris Van Java”, melalui kegiatan ini anda akan diperkenalkan dengan keramahan Jawa Barat melalui berbagai kegiatan mulai dari lokakarya tie-dye, kompetisi permainan tradisional, seni Jawa Barat, dan pertunjukan budaya serta mengunjungi tempat-tempat wisata di Pangalengan, dan itu akan membawa senyum ke wajah Anda.” Ucapnya.

Direktur Kelembagaan Kemdikbudristek, Dr. Lukman menyampaikan, alasan dipilih Telkom University sebagai tuan rumah ISS 2023 adalah, Telkom University sebagai perguruan tinggi yang telah terakreditasi Unggul juga memiliki internasionalisasi yang sangat baik serta budaya yang sangat kuat.

“Kami ingin mahasiswa dari negara-negara lain bisa belajar dan memahami budaya Indonesia melalui Telkom University, karena kami percaya Telkom University mampu memberikan pemahaman dan pembelajaran tentang budaya yang ada di Indonesia.” Ucapnya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam sambutannya, menjelaskan hadirnya beasiswa KNB ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai negara sahabat untuk mengenal dan memperoleh Pendidikan berkualitas di Indonesia.

“Selamat menjalani program ISS, saya berpesan kepada seluruh peserta kegiatan agar dapat menikmati setiap prosesnya, seingga mahasiswa dari berbagai negara dapat saling mengenal budaya antar negara, dan belajar budaya yang ada di Indonesia, sekaligus mahasiswa Indonesia dapat mengenal budaya dari negara-negara sahabat.” Jelasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *